Di era digital, media sosial bukan hanya tempat hiburan, tapi juga bisa menjadi mimbar dakwah modern. Melalui TikTok, Instagram, YouTube, hingga X (Twitter), pesan-pesan agama bisa menjangkau jutaan orang dalam waktu singkat.
Inilah peluang besar bagi para pendakwah dan generasi muda muslim: menyampaikan nilai-nilai Islam dengan cara yang kreatif, singkat, dan menyentuh. Dakwah tidak lagi harus di masjid atau podium, tapi bisa lewat video pendek, infografis, atau podcast ringan.
Namun, media sosial juga membawa tantangan. Informasi keagamaan yang tidak valid, provokasi, dan perdebatan tanpa adab sering muncul. Tanpa ilmu dan etika digital yang kuat, dakwah bisa justru memecah, bukan menyatukan.
Kesimpulan
Media sosial adalah alat — bukan tujuan. Jika digunakan dengan bijak dan penuh hikmah, ia bisa menjadi jalan luas untuk menyebarkan kebaikan dan kedamaian di tengah derasnya arus informasi.