Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menargetkan proyek pengolahan sampah menjadi energi (waste to energy) di 33 kota Indonesia dapat rampung pada akhir 2027.
Menko Zulhas mengatakan sudah mendapatkan restu dari Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat penanganan sampah perkotaan yang berbasis teknologi ramah lingkungan.
“Saya sudah dapat Kepres (Keputusan presiden). Ini nyata, jadi enggak omon-omon kita. Saya sudah dapat Kepres tiga hari yang lalu,” ujar Menko Zulhas, Kamis (16/10/2025).
Diketahui, Presiden Prabowo telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2025 tentang penanganan sampah perkotaan melalui pengolahan sampah menjadi energi terbarukan berbasis teknologi ramah lingkungan.
Sebelum aturan itu keluar, Menko Zulhas menyebut pihaknya sudah mulai membangun sejumlah proyek insinerator di sejumlah kota. Nantinya setiap fasilitas pengolahan mampu mengolah sekitar 2.000 ton sampah per hari.
Menko Zulhas mencontohkan, jika fasilitas tersebut diterapkan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, maka dibutuhkan sekitar empat pabrik untuk mengolah seluruh timbunan sampah di lokasi tersebut.
“Satu pabrik itu bisa 2.000 ton. Jadi kalau di Bantar Gebang itu bisa empat (pabrik) dia,” terang Menko Zulhas.
Lebih lanjut, menurut Menko Zulhas, pembangunan proyek ini menjadi bagian dari program prioritas Presiden dalam menyelesaikan permasalahan sampah nasional.
Ia menggambarkan kondisi tumpukan sampah di Jakarta saat ini setara dengan tinggi gedung 18 lantai.
