YouTube kini telah berkembang menjadi salah satu media pembelajaran populer di kalangan pelajar, termasuk siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Selain sebagai platform hiburan, YouTube juga menyediakan berbagai kanal edukatif yang menyajikan materi pembelajaran dalam bentuk visual dan audio yang menarik. Konten edukasi di YouTube meliputi video penjelasan materi pelajaran, animasi konsep ilmiah, tutorial, hingga rekaman pembelajaran langsung dari guru atau pakar. Kehadiran YouTube edukasi secara tidak langsung memberikan pengaruh besar terhadap gaya belajar visual para pelajar SMA.
Gaya belajar visual adalah gaya belajar yang mengandalkan penglihatan sebagai sarana utama dalam memahami informasi. Siswa dengan gaya ini lebih mudah menangkap pelajaran melalui gambar, grafik, video, atau ilustrasi. YouTube edukasi sangat mendukung gaya belajar ini karena kontennya menyajikan materi dalam bentuk visual yang dinamis dan mudah dipahami. Misalnya, pelajaran fisika yang sulit bisa dijelaskan melalui animasi gerak, atau konsep matematika bisa dijabarkan melalui langkah-langkah perhitungan yang divisualisasikan secara bertahap. Hal ini membuat pelajar merasa lebih tertarik dan terbantu dalam memahami materi yang sebelumnya sulit dimengerti melalui metode konvensional.
Pengaruh positif lainnya dari YouTube edukasi terhadap pelajar adalah meningkatnya motivasi belajar. Video-video edukatif sering kali dibuat dengan gaya penyampaian yang santai, komunikatif, dan disertai ilustrasi menarik. Hal ini menjadikan proses belajar terasa lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Banyak pelajar yang mengaku lebih cepat memahami materi saat belajar melalui video YouTube dibandingkan hanya membaca buku teks. Selain itu, YouTube juga memberi keleluasaan bagi siswa untuk belajar kapan saja dan mengulang materi sesuai kebutuhan mereka.
Namun, penggunaan YouTube sebagai media pembelajaran juga memiliki tantangan. Tidak semua konten edukasi di YouTube memiliki kualitas dan keakuratan yang baik. Oleh karena itu, pelajar perlu diarahkan untuk memilih kanal yang kredibel dan disarankan oleh guru atau lembaga pendidikan. Selain itu, meski mendukung gaya belajar visual, ketergantungan berlebihan terhadap video bisa membuat siswa mengabaikan kemampuan belajar lainnya seperti membaca dan menulis, yang juga penting dalam pendidikan formal.