Tribratanews.kepri.polri.go.id – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Prof. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D. menghadiri kegiatan Victoria Police and Leadership in Counter Terrorism Alumni Association 2018, Internasional Counter Terrorism Forum di Melbourne, Australia.
Pada kesempatan tersebut, Kapolri menegaskan bahwa sebagai penegak hukum harus memahami cara berpikir dan bertindak teroris. Karena apabila seorang penegak hukum paham dengan pola pikir dan tindakan kelompok teroris, tentunya aparat dapat menentukan strategi penanganan yang tepat terkait kejahatan Terorisme yang mendunia.
Kapolri juga menjelaskan bahwa terdapat dua gelombang jaringan teroris dunia, yaitu kelompok Al Qaeda dan Islamiq State of Iraq and Syria (ISIS). Adapun di Indonesia, kelompok Jamaah Islamiyah (JI) berafiliasi dengan Al Qaeda, sementara kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) berafiliasi dengan ISIS.
Adapun cara yang dapat dilakukan untuk menangani kejahatan terorisme yakni melalui pendekatan keras atau hard approach dan pendekatan lunak atau soft approach.
Hard apporach dilakukan dengan penegakan hukum, sementara soft approach dilakukan dengan upaya deradikalisasi dan kontraradikal.