• Tue. Oct 7th, 2025

PID Polda Kepri

Pengelola Informasi & Dokumentasi Polri

Waspada Penipuan Meminta Data Pribadi melalui Telepon

ByJoni Kasim

Mar 19, 2025

Pid.kepri.polri.go.id – Penipuan yang meminta data pribadi melalui telepon adalah salah satu modus yang sering digunakan oleh para penipu untuk mencuri informasi pribadi dan melakukan tindakan kriminal, seperti pencurian identitas atau penggelapan uang. Penipuan ini bisa sangat merugikan karena bisa terjadi kepada siapa saja yang tidak waspada dan cermat dalam menjaga data pribadi.

Berikut adalah beberapa tanda-tanda penipuan yang meminta data saat telepon dan cara untuk menghindarinya:

Ciri-Ciri Penipuan Melalui Telepon yang Meminta Data Pribadi:

  1. Penyamarannya Terlalu Menggoda
  • Penipu sering menyamar sebagai pegawai bank, penyedia layanan telekomunikasi, instansi pemerintah, atau bahkan pihak yang mengaku teman atau keluarga. Mereka akan berusaha meyakinkan Anda bahwa mereka membutuhkan data pribadi untuk keperluan verifikasi atau pembaruan informasi.
  • Tanda Penipuan: Biasanya mereka akan memberi alasan mendesak atau tidak masuk akal, seperti “Akun Anda terancam diblokir” atau “Kartu Anda terkena masalah”.
  1. Meminta Informasi Sensitif
  • Tanda Penipuan: Penipu akan meminta informasi pribadi seperti nomor rekening bank, nomor kartu kredit, PIN, kata sandi, atau nomor identitas pribadi (seperti KTP atau nomor NPWP).
  • Peringatan: Bank atau instansi resmi lainnya tidak akan pernah meminta informasi sensitif melalui telepon atau pesan teks. Jika ada yang meminta, bisa dipastikan itu penipuan.
  1. Menyebutkan Nama dan Identitas Anda Secara Terperinci
  • Tanda Penipuan: Penipu kadang mengklaim bahwa mereka sudah memiliki informasi pribadi Anda, seperti nama lengkap, alamat, atau nomor telepon Anda. Hal ini sering dilakukan untuk memancing Anda lebih percaya dan memberikan informasi lebih lanjut.
  • Peringatan: Jangan tergoda untuk memberikan data tambahan hanya karena mereka sudah mengetahui sebagian informasi Anda. Penipu bisa saja mendapatkan informasi dasar ini dari sumber lain.
  1. Penciptaan Urgensi
  • Tanda Penipuan: Penipu sering menciptakan rasa urgensi atau tekanan. Mereka mungkin berkata, “Jika Anda tidak memberikan data ini sekarang, akun Anda akan dibekukan dalam waktu 24 jam!” atau “Anda harus segera melakukan pembaruan data untuk menghindari pemblokiran.”
  • Peringatan: Bank atau lembaga resmi tidak akan memberikan tenggat waktu mendesak yang memaksa Anda untuk segera memberikan data pribadi melalui telepon.
  1. Link atau Permintaan untuk Mengunduh Aplikasi atau Mengklik Tautan
  • Tanda Penipuan: Penipu mungkin meminta Anda untuk mengklik tautan atau mengunduh aplikasi yang diklaim dapat membantu memperbaiki masalah yang mereka sebutkan.
  • Peringatan: Tautan tersebut bisa mengarah ke situs phishing atau aplikasi malware yang dapat mencuri informasi pribadi Anda atau merusak perangkat Anda.
  1. Tidak Bisa Dihubungi Kembali
  • Tanda Penipuan: Jika Anda mencoba menghubungi kembali nomor telepon yang digunakan untuk meminta data Anda, Anda mungkin tidak bisa menghubunginya lagi, atau orang yang menjawab tidak dapat memberikan informasi lebih lanjut.
  • Peringatan: Nomor resmi biasanya akan menyediakan informasi kontak yang jelas dan dapat diverifikasi. Jika Anda merasa ragu, lebih baik hubungi langsung institusi terkait menggunakan nomor yang tertera di situs web resmi mereka.

Cara Menghindari Penipuan yang Meminta Data Pribadi Lewat Telepon:

  1. Jangan Memberikan Informasi Pribadi
  • Jangan pernah memberikan data sensitif seperti nomor rekening, PIN, kata sandi, atau nomor identitas pribadi kepada siapapun yang menghubungi Anda melalui telepon tanpa verifikasi.
  1. Verifikasi Kembali Dengan Pihak Resmi
  • Jika telepon berasal dari bank, perusahaan telekomunikasi, atau lembaga lain, segera hubungi mereka langsung menggunakan nomor resmi yang tercantum di situs web mereka atau di kartu identitas Anda.
  • Jangan pernah menghubungi nomor yang diberikan oleh penelepon, karena itu bisa saja nomor penipu.
  1. Waspadai Permintaan Mendesak
  • Penipu sering menciptakan rasa tekanan atau urgensi untuk membuat Anda merasa panik dan terburu-buru memberikan data. Ingat, lembaga resmi tidak akan pernah meminta data pribadi secara mendesak melalui telepon.
  1. Cek Nomor Telepon Penghubung
  • Jika penelepon mengaku dari bank atau instansi resmi, periksa nomor telepon yang digunakan. Anda bisa mencari tahu apakah nomor tersebut benar-benar terhubung dengan organisasi yang dimaksud atau tidak.
  1. Gunakan Aplikasi Keamanan di Ponsel
  • Instal aplikasi antivirus atau keamanan ponsel untuk melindungi perangkat Anda dari malware atau phishing yang mungkin dikirim melalui pesan atau tautan.
  1. Laporkan ke Pihak Berwenang
  • Jika Anda merasa telah menjadi korban penipuan atau dicurigai mengalami penipuan, laporkan kejadian tersebut ke polisi atau Badan Cyber Indonesia (BSSN). Anda juga bisa melaporkan nomor telepon yang mencurigakan ke operator seluler.

Tindakan yang Harus Dilakukan Jika Anda Menjadi Korban Penipuan:

  1. Blokir Nomor Tersebut: Segera blokir nomor yang mencoba menipu Anda dan laporkan ke pihak yang berwenang.
  2. Ganti Data Keamanan: Jika Anda memberikan informasi seperti kata sandi atau PIN, segera ganti data keamanan Anda di layanan terkait, misalnya di bank atau layanan lain.
  3. Laporkan Ke Pihak Berwenang: Melapor ke polisi dan Kominfo bisa membantu mencegah penipuan serupa terjadi pada orang lain.

Dengan semakin canggihnya teknologi, penipuan yang meminta data pribadi lewat telepon menjadi semakin beragam dan sulit dikenali. Oleh karena itu, waspada dan hati-hati selalu menjadi langkah pertama dalam melindungi diri dari penipuan.