• Sun. Oct 6th, 2024

PID Polda Kepri

Pengelola Informasi & Dokumentasi Polri

Waka Polda Kepri Beserta Rombongan Dan Di Dampingi Pju Polre Karimun Menjenguk Balita An. MUHAMMAD ALDI, Usia 4 Tahun Asal Desa Sugie Kec. Moro Kab. Karimun yang Mengalami Kanker Pada Rongga Mulut

ByPolres Karimun

Nov 14, 2018

Prihatin melihat kondisi balita berusia 4 tahun menderita tumor ganas dibagian mulut, Wakapolda Kepri Brigjen Pol. Yan Fitri Halimansyah beserta Rombongan dan jajaran Polres Karimun menjenguk balita tersebut yang baru dirujuk di RSUD M. Sani, Selasa (13/11/2018) sore.

Aldi (4 tahun), adalah balita warga RT 03 RW 01, Desa Sugi Kecamatan Moro Karimun. Aldi sedang berjuang melawan penyakit tumor ganas yang menyerang mulutnya sejak sebulan terakhir.

Sesampainya di RSUD M Sani, anak ke-5 dari pasangan Azri dan Yusmiati ini tampak terbaring dan menangis menahan rasa sakit yang dideritanya.

Balita tersebut menderita penyakit tumor ganas ini sejak sebulan terakhir. Namun dikarenakan terbentur dengan ekonomi, Aldi tidak kunjung dibawa berobat. Alasan biaya membuat tumor tersebut cepat berkembang dan menggerogoti mulutnya.

“Sangat kasihan kita melihat kondisinya. Disini kita melihat dan berniat membantu beban orang tuanya,” katanya nada prihatin.

Usai melakukan kunjungannya, Wakapolda melakukan koordinasi bersama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun Rachmadi. Dalam kesempatan itu, diputuskan untuk segera merujuk balita tersebut berobat ke RSUD Pekanbaru guna dilakukan perawatan lebih intensif.

Sementara itu, Ibu kandung Aldi, Yusmiati menjelaskan penyakit tersebut terlihat sejak mata Aldi mengalami perubahan dan kerap berair.

“Awalnya kami melihat kok mata Aldi berubah dan ber air. Kemudian waktu berjalan sekitar sebulan, timbul tumor yang sangat cepat berkembang dibagian mulutnya,” jelasnya.

Saat ini Orangtua Aldi tampak pasrah melihat kondisi anaknya dan sangat membutuhkan ukuran tangan para dermawan untuk dapat menambah biaya perobatan anaknya.

Diketahui ayah Aldi hanya bekerja sebagai nelayan dan sang ibu bekerja di kedai kopi yang hanya mampu buat kebutuhan makan sehari-hari.