Kehadiran transportasi online seperti ojek dan taksi daring telah mengubah wajah mobilitas masyarakat secara signifikan. Namun, perkembangan ini juga membawa tantangan baru bagi polisi lalu lintas dalam menjalankan tugas menjaga ketertiban dan keselamatan di jalan.
Salah satu tantangan utama adalah menangani volume kendaraan yang meningkat pesat, terutama di kota-kota besar. Kendaraan transportasi online sering berhenti atau menurunkan penumpang di sembarang tempat, yang berpotensi menyebabkan kemacetan dan kecelakaan.
Selain itu, pengawasan pelanggaran lalu lintas terhadap pengemudi transportasi online menjadi lebih kompleks karena jumlah dan aktivitasnya yang sangat dinamis. Polisi lalu lintas harus lebih gesit dan menggunakan teknologi, seperti CCTV dan aplikasi pemantauan, untuk memantau pelanggaran secara efektif.
Tantangan lain adalah menjalin komunikasi dan koordinasi dengan perusahaan transportasi online guna menciptakan sistem yang mendukung keselamatan, seperti pelatihan pengemudi dan penegakan aturan bersama.
Di tengah perkembangan ini, polisi lalu lintas dituntut untuk beradaptasi dengan cepat, mengedepankan pendekatan yang humanis, sekaligus mengoptimalkan teknologi agar tercipta lalu lintas yang aman, tertib, dan nyaman bagi semua pengguna jalan.