Kepri.polri.go.id – Dunia mengakui bahwa semakin lama nilai moral dalam masyarakat mulai merosot. Orangtua adalah pihak yang paling bertanggung jawab akan kondisi tersebut karena merupakan pemberi pendidikan pertama. Fondasi yang kokoh akan nilai moral harus ditanamkan sejak dini oleh para orangtua. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang hanya mementingkan nilai mata pelajaran atau sekadar keberanian dalam bicara. Bukankah ilmu tanpa karakter dan norma hanya akan membentuk pribadi yang jumawa? Untuk itu, lakukan 9 hal ini guna menanamkan nilai moral pada anak sejak dini.
Pembentukan Bertahap
Anda tentu ingin anak tumbuh menjadi sosok yang jujur, baik hati, sopan, bertanggung jawab, hingga dermawan. Namun banyaknya nilai moral yang ditanamkan justru akan membuatnya bingung. Menurut Kay Ireland dari Livestrong.com, orangtua perlu memberikan pengenalan pada setiap nilai secara bertahap agar anak dapat mempelajari nilai moral secara utuh.
Berikan Contoh
Orangtua selalu menjadi panutan bagi anak-anak. Jika Anda suka berbohong, maka jangan heran bila anak melakukan hal yang sama. Cobalah menjadi contoh yang baik untuk anak-anak, sesuai dengan nilai moral yang ingin ditanamkan. Misalnya ingin membentuk sifat dermawan, cobalah untuk menunjukkan pada anak akan keindahan berbagi.
Atur Emosi
Tanpa disadari, terkadang amarah hingga kata kasar keluar di hadapan anak-anak. Hal ini justru akan menghambat anak dalam mempelajari cara mengatur emosi. Jika tidak ingin anak tumbuh menjadi sosok yang emosional, cobalah mengatur emosi Anda. Tunjukkan bahwa cara yang baik perlu ditempuh untuk hasil yang baik pula.
Berikan Pilihan
Orangtua seringkali menanamkan apa yang benar dan salah tanpa memberikan hak memilih. Hal ini justru menghambat tumbuhnya hati nurani yang bisa menjadi landasan anak dalam menentukan pilihan. Cobalah untuk menanyakan pendapat anak mengenai suatu hal, misalnya atas tindakan bullying. Biarkan ia mengungkapkan alasan atas penilaiannya.
Ajarkan Risiko
Meskipun anak memiliki hak untuk memilih, namun mereka harus memahami jika setiap pilihan ada risiko yang harus ditanggung. Saat memberikan pengajaran akan risiko, maka secara tidak langsung Anda juga mendidik anak agar lebih bertanggung jawab terhadap pilihannya.
Landasan Agama
Setiap agama mengajarkan nilai kebaikan yang dapat Anda sisipkan dalam proses pembentukan moral anak. Dilansir dari Hufftingtonpost.com, setiap tahun nilai moral di Amerika Serikat mengalami penurunan sebanya 2%. Salah satu penyebabnya adalah hilangnya kepercayaan pada agama di lingkungan masyarakat.
Orangtua Jangan Malu Meminta Maaf
Banyak orangtua yang gengsi dalam mengakui kesalahannya pada anak. Hal ini hanya akan membuat anak tumbuh menjadi sosok yang tidak berani mengakui kesalahan. Jadi, biasakan diri untuk berani meminta maaf jika memang Anda melakukan kesalahan, termasuk usai memarahi anak. Jangan lupa untuk memberikan alasan atas kemarahan Anda apabila anak sudah menunjukkan penyesalannya.
Bekerjasama dengan Semua Pihak
Hapus pemikiran bahwa pendidikan anak hanya menjadi tanggung jawab ibu. Ayah adalah pihak yang memiliki tanggung jawab sama akan pembentukan moral anak. Selain itu, orangtua perlu bekerja sama dengan semua pihak, termasuk para guru dan pihak keluarga lainnya untuk membentuk komunikasi yang baik untuk memantau perkembangan moral anak.
Tanyakan Pada Anak
Saat anak melakukan kesalahan, tanyakan alasan mengapa ia melakukannya. Misalnya jika anak mengambil barang yang bukan miliknya, segera tanyakan mengapa ia melakukan hal tersebut, apakah ia sudah meminta izin, apakah ia sudah diperbolehkan meminjam, dan sebagainya. Jangan lupa untuk menanyakannya apakah hal yang ia lakukan benar atau salah. Jadi alih-alih mengatakan “kamu salah”, sebaiknya Anda bertanya “menurut kamu, mengambil barang tanpa izin benar atau salah?” Ia pun akan belajar menentukan mana yang benar dan salah semenjak dini.
Kesembilan hal di atas dapat berjalan dengan baik selama Anda membangun kedekatan dengan anak dan bisa menjadi panutan yang baik bagi mereka.
Sumber : Mediaonline.com
Penulis : Joni Kasim
Edttor : Nora Listiawati
Publisher : Juliadi Warman