kepri.polri.go.id – Aktivitas pasar tradisonal di Ranai, Kab. Natuna tampak terus berjalan meski evakuasi 238 WNI dari Wuhan, China ke Natuna untuk observasi sudah berjalan sejak, Minggu (2/2/2020). Pedagang dan warga tak banyak terpengaruh oleh demo penolakan yang sempat dilakukan sejumlah warga.
Situasi Pasar Ranai di kawasan pusat Jalan Datuk Kaya Wan Muhamad Benteng, Kota Ranai, tetap berjalan normal. Para pedagang di sana tetap buka walau sempat ada aksi penolakan terhadap kedatangan WNI dari Wuhan di tengah wabah virus Corona.
Meski sempat merasa resah, para pedagang tetap memilih untuk berpikir lebih objektif. Alasan mereka tetap berjualan adalah kedatangan WNI dari Wuhan dalam keadaan sehat. Selain itu, lokasi observasi berada di kawasan Lanud Raden Sadjad.
“Dari mereka datang, saya tetap jualan di pasar ini. Nggak pernah tutup. Lokasi mereka (observasi) kan jauh dari kita. Mereka itu anak bangsa Indonesia juga,” ucap Maurid Aritonang (29), pedagang sembako.
Menurutnya, dagangannya juga tidak pernah sepi walau sempat ada aksi demo tersebut. Malah dia mengaku omzet penjualannya sekarang meningkat. “Karena semakin banyak yang datang ke sini. Jadi pembeli tambah ramailah. Kami tetap jualan,” kata Maurid.
Sementara itu, Rahmi, pedagang sayuran di pasar tersebut, juga mengaku tetap berjualan sejak kedatangan WNI dari Wuhan. Dia tak terpengaruh oleh demo penolakan. “Kami yang di pasar ini tetap buka saja, nggak ada yang tutup. Semua pedagang tetap jualan dan nggak ada masalah apa pun,” kata Rahmi.
Warga yang berbelanja di lokasi tersebut juga mengaku tidak terlalu khawatir atas kedatangan WNI dari China.
“Kita sempat waswas karena ada isu macam-macam, katanya harus mengungsi biar selamat. Tapi ternyata tidak seperti itu. Banyak warga yang termakan isu yang aneh-aneh,” pungkas Hayati, ibu rumah tangga yang sedang berbelanja di pasar itu.