Kerajaan Mataram Islam berdiri pada akhir abad ke-16 di Jawa Tengah dan mencapai kejayaannya pada abad ke-17 di bawah kepemimpinan Sultan Agung. Kerajaan ini berperan penting dalam penyebaran Islam di Jawa serta melawan kekuasaan VOC di Batavia.
Mataram Islam dikenal dengan sistem pemerintahan yang kuat, budaya yang kaya, dan perkembangan arsitektur khas, seperti Masjid Agung Kotagede dan berbagai keraton yang menjadi pusat kekuasaan. Setelah mengalami kemunduran akibat konflik internal dan intervensi Belanda, kerajaan ini akhirnya terpecah menjadi Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta melalui Perjanjian Giyanti (1755).
Warisan Mataram Islam masih dapat dilihat dalam budaya Jawa saat ini, seperti tradisi keraton, batik, seni gamelan, dan sistem pemerintahan Kesultanan Yogyakarta yang tetap bertahan hingga sekarang.