Ketua Umum Partai Buruh Said Iqbal memastikan aksi buruh yang dipusatkan di depan gerbang utama Gedung DPR/MPR pada Kamis siang tidak berjalan anarkis.
“Kami pastikan semua berjalan dengan aman dan kondusif. Ini merupakan aksi damai dan kalau ada pertemuan dengan DPR, kami tidak menolak,” kata Said di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan tidak ada rencana pertemuan dengan DPR, namun buruh tetap melakukan unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR untuk menyampaikan aspirasi mereka.
“Tapi karena ini aksi aspirasi, kami tidak mengharuskan bertemu dengan DPR RI,” ujar Said.
Setelah aksi unjuk rasa, sambung dia, pihaknya akan menggunakan strategi konsep lobi aksi yang sudah disiapkan terkait sejumlah Rancangan Undang-Undang (RUU), salah satunya sistem pengupahan.
“Kemudian kami akan lobi. Jika tidak berhasil, kami akan lakukan nanti setelah aksi hari ini. Kami akan kirim perwakilan pada pekan depan atau mungkin 10 hari kemudian,” tutur Said.
Jika usulan itu tidak juga dijalankan, maka pihaknya akan kembali menggelar aksi unjuk rasa, bahkan mogok kerja di seluruh sektor industri.
“Dari pada joget-joget, mending kami semua mogok nasional dan turun ke jalan,” tegas Said.
Sebelumnya, dia menyebutkan sebanyak 5.000 buruh di Jabodetabek dan Karawang menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR di Jalan Gatot Subroto pada Kamis.
“Hari ini, Partai Buruh bersama Koalisi Serikat Pekerja bergabung dengan 74 elemen gerakan buruh dengan perkiraan massa 4.000 sampai 5.000 orang,” sebut Said.