• Mon. Oct 7th, 2024

PID Polda Kepri

Pengelola Informasi & Dokumentasi Polri

Pergaulan Bebas

ByNora listiawati

Apr 2, 2022

kepri.polri.go.id- Siapa sih yang tidak tahu apa itu penyakit Human Immunodeficiency Virus/ Acquired Immunune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan sebutan HIV/AIDS? Nah, salah satu penyebab penyakit itu adalah pergaulan bebas yang memicu perilaku seks bebas.

Ada banyak penyebab remaja melakukan pergaulan bebas, khususnya kalangan pelajar. Penyebab tiap remaja mungkin berbeda, tetapi semuanya berakar pada penyebab yang utama yakni kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan/agama dan ketidakstabilan tingkat emosional. Hal tersebut menyebabkan perilaku yang tak terkendali pada remaja, dan pola pikir rendah.

Sikap mental yang tidak sehat dan pola pikir yang salah, remaja merasa bangga terhadap pergaulan yang tidak sepantasnya. Mereka melakukannya hanya semata-mata untuk menyenangkan diri dan tidak ingin dianggap rendah karena rasa gengsi yang berlebih. Hayo, hati-hati nih kamu yang memiliki gengsi berlebihan.

Pelampiasan rasa kecewa, ketika remaja mengalami tekanan karena kekecewaan terhadap orangtuanya yang terlalu otoriter ataupun membebaskan, sekolah yang memberikan tekanan terus-menerus (banyaknya tugas dan menurunnya prestasi), dan lingkungan masyarakat yang memberikan masalah sosialisasi memicu pola pikir negatif dan cenderung mengambil langkah salah untuk menghibur diri. Haduh... kalau kamu mau melepas penat dari tugas sekolah yang menumpuk bisa loh dengan mengembangkan hobi misalnya menulis ataupun bermusik, jadi tidak perlu mencari pelarian yang negatif dan merugikan diri sendiri.

Kegagalan remaja dalam menyerap norma, majunya perkembangan zaman, globalisasi. Lagi-lagi globalisasi mempengaruhi pola pikir remaja, hanya karena ingin terlihat modernisasi atau bergaya, banyak diantaranya yang mengikuti beberapa budaya Barat yang tidak sesuai dengan nila Pancasila, misalnya bergaya pakaian sesuai artis-artis yang mengenakan pakaian kurang pantas. Coba kamu pikirkan lagi, menjadi diri sendiri tentu lebih menyenangkan, bergaya boleh saja asalkan tidak memaksakan diri dan tentunya sesuai dengan ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila.

Rasa penasaran dan pemahaman perasaan yang labil, ‘kisah kasih di sekolah.. dengan si dia..” wah-wah siapa yang tidak tahu penggalan lirik lagu tersebut? Ya, lagu tersebut jelas menggambarkan bagaimana indahnya masa-masa di Sekolah Menengah Atas ketika kamu merasakan debaran jantung tak menentu saat seseorang yang kamu idolakan lewat didepanmu, ups. Apakah kamu mengenal istilah ‘pacaran’ ? istilah tersebut sudah tidak asing lagi di kalangan remaja, apalagi pelajar Menengah Atas. Tetapi banyak diantaranya yang salah pemahaman, misalnya mereka yang memiliki ikatan hubungan dengan gejolak perasaan yang labil dan hanya memikirkan kesenangan sementara tanpa berpikir panjang, dengan melakukan hubungan intim yang tak sepantasnya dilakukan di kalangan pelajar. Pepatah mengatakan “penyesalan datang diakhir” kalau di awal namanya pendaftaran, haha.. Jadi, berteman itu boleh saja, tapi ingat batasannya ya jangan sampai bertindak terlalu jauh yang nantinya akan mendatangkan penyesalan mendalam bagi dirimu sendiri.(dikutip dari artikel terkait pergaulan bebas)

Penulis : Adrian Boby

Editor : Nora Listiawati

Publisher : Adrian Boby