pid.kepri.polri.go.id – Penjara bukanlah tempat yang diidamkan setiap orang.Bahkan, tempat ini seringkali terasa menyeramkan.Tentu saja yang terbayang adalah ketidaknyamanan karena di dalamnya menjadi tempat berkumpul para penjahat.Tentu saja yang ada dalam bayangan banyak orang penjara itu sebagaimana neraka yang amat menyiksa.
Namun mungkin untuk mereka yang merupakan penjahat kelas kakap, berada di penjara adalah hal biasa bahkan sudah seperti hunian mereka sendiri. Dan keluar masuk itu sudah menjadi sesuatu yang biasa untuk mereka.Itu adalah gambaran dari kehidupan penjara yang tentu saja membuat seseorang tidak dapat bergerak secara bebas.
Berbicara soal penjara, ternyata sebenarnya ada suatu penjara di dalam diri seseorang yang tidak disadari oleh mayoritas orang. Penjara yang dimaksud tersebut sebenarnya sama ngerinya dengan penjara nyata yang membatasi gerak dan kebebasan seseorang. Penjara yang dibilang lebih menyeramkan dibandingkan dengan penjara nyata tersebut adalah penjara mental. Dengan adanya penjara mental, seseorang akan terhambat untuk melakukan suatu hal yang semestinya mereka lakukan.
Misalnya saja ada seorang pebisnis yang tidak berani berhutang karena di dalam benaknya sudah tertanam bahwa hutang adalah sesuatu yang tabu.Ia justru memilih untuk membuka usaha dari nol. Hal itu lebih dikarenakan di dalam pikirannya hutang menjadi sesuatu yang tidak baik dan bisa mendekatkan pelakunya kepada dosa. Belum lagi jika di kemudian hari ia tidak bisa membayar hutang tersebut, maka tentu bisa menjadi beban di dalam kehidupannya.
Namun, pada suatu hari seseorang tersebut berhutang karena bujukan dari salah seorang marketing. Yang membuat ia tertarik adalah karena dengan berhutang bisnisnya akan semakin melesat dan cepat berkembang dengan adanya uang hasil hutang tersebut.
penulis : Fallas Fictoven
Editor : Firman Edi
Publisher : Fallas Fictoven