Sampah plastik telah menjadi salah satu ancaman terbesar bagi kelestarian lingkungan laut di seluruh dunia. Plastik merupakan bahan yang sangat sulit terurai secara alami—bahkan membutuhkan waktu ratusan tahun untuk benar-benar hancur. Setiap tahunnya, jutaan ton plastik berakhir di lautan akibat sistem pengelolaan sampah yang buruk dan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemilahan dan daur ulang. Akibatnya, ekosistem laut mengalami kerusakan serius, mulai dari pencemaran air hingga terganggunya kehidupan biota laut.
Dampak dari sampah plastik terhadap laut sangatlah luas. Hewan laut seperti ikan, penyu, dan burung laut sering kali mengira plastik sebagai makanan. Ketika tertelan, plastik dapat menyumbat saluran pencernaan dan menyebabkan kematian. Mikroplastik—partikel kecil hasil degradasi plastik—juga telah ditemukan dalam tubuh berbagai makhluk laut dan berpotensi masuk ke rantai makanan manusia. Selain itu, tumpukan sampah plastik di perairan dapat menghalangi cahaya matahari dan mengganggu proses fotosintesis plankton yang menjadi dasar ekosistem laut.
Untuk mengatasi masalah ini, pengelolaan sampah plastik harus dilakukan secara menyeluruh dan terintegrasi. Langkah pertama yang penting adalah mengurangi penggunaan plastik sekali pakai seperti kantong, sedotan, dan kemasan makanan. Pemerintah dan sektor swasta dapat berperan besar dalam mendorong penggunaan alternatif ramah lingkungan melalui regulasi dan inovasi produk. Di tingkat masyarakat, edukasi tentang pentingnya memilah sampah, mendaur ulang, serta mengelola limbah dengan benar perlu terus ditingkatkan agar tercipta kesadaran kolektif.
Selanjutnya, sistem pengelolaan sampah yang efisien perlu diperkuat, terutama di kawasan pesisir dan perkotaan yang menjadi sumber utama pencemaran laut. Fasilitas daur ulang, bank sampah, dan pengolahan limbah harus diperluas dan didukung oleh infrastruktur serta insentif yang memadai. Kolaborasi antara pemerintah, LSM, pelaku usaha, dan masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan sampah plastik tidak bocor ke lingkungan laut. Selain itu, kegiatan pembersihan pantai dan laut secara rutin juga dapat membantu mengurangi jumlah sampah yang sudah terlanjur mencemari ekosistem.