Pid.kepri.polri.go.id- Orang awam yang masih berusia muda seringkali mempertanyakan tentang, apa itu penyakit stroke dan apa penyebabnya. Stroke adalah kondisi medis yang terjadi ketika pasokan darah ke otak mengalami masalah atau berkurang akibat penyumbatan. Selain itu, bisa juga karena pecahnya pembuluh darah.
Penyakit ini termasuk salah satu penyakit yang serius dan dapat berakibat fatal. Namun, terdapat banyak mitos yang beredar seputar penyakit ini, sehingga dapat membingungkan masyarakat awam. Untuk mengetahui mitos dan fakta terkait penyakit stroke, lanjutkan untuk membaca artikel ini!
Mitos dan Fakta Seputar Penyakit Stroke
Berikut ini mitos dan fakta tentang penyakit stroke yang perlu dipahami:
1. Mitos: Stroke hanya terjadi pada orang tua.
Fakta: Meskipun stroke lebih umum terjadi pada orang usia lanjut (lansia), kenyataannya, stroke dapat dialami pada orang dari semua usia. Bahkan, jumlah kasus stroke pada usia muda juga meningkat. Faktor yang meningkatkan risiko stroke di usia muda yaitu, hipertensi, merokok, obesitas, dan diabetes.
2. Mitos: Stroke tidak dapat dicegah.
Fakta: Kenyataannya, banyak kasus stroke yang dapat kamu cegah melalui perubahan gaya hidup sehat dan mengelola faktor risiko. Beberapa tindkan yang dapat mengurangi risiko terkena stroke yaitu:
- Mengelola darah tinggi.
- Menjaga berat badan sehat.
- Berhenti merokok.
- Berolahraga secara teratur.
- Mengelola diabetes dengan baik.
3. Mitos: Stroke tidak menimbulkan gejala yang jelas.
Fakta: Stroke seringkali menunjukkan gejala yang jelas. Lantas, gejala stroke dimulai dari apa? Gejala awalnya dapat berupa:
- Kesulitan berbicara.
- Mati rasa atau kelemahan pada salah satu sisi tubuh.
- Sulit berjalan.
- Pusing serasa berputar.
- Gangguan penglihatan.
Penting untuk mengenali tanda-tanda stroke dan segera dapatkan bantuan medis jika gejala stroke muncul.
4. Mitos: Hanya orang dengan tekanan darah tinggi yang berisiko stroke.
Fakta: Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko utama penyakit stroke, tapi bukan satu-satunya faktor. Sementara itu, faktor lainnya seperti merokok, diabetes, kolesterol tinggi, riwayat keluarga dengan stroke, dan gaya hidup tidak sehat, juga dapat meningkatkan risiko stroke.
Apakah orang yang terkena stroke bisa sembuh?
Meski termasuk penyakit yang bisa mengancam jiwa, pengidap penyakit stroke tetap bisa sembuh total. Namun, hal yang sangat menentukan kesembuhan itu adalah waktu penanganannya. Apakah segera dibawa ke rumah sakit setelah mengalami serangan stroke, atau tidak.
Kenyataannya, kebanyakan individu yang mengalami stroke menunda-nunda untuk bertemu dokter. Bahkan, ada yang baru berkunjung ke dokter setelah beberapa hari setelah serangan berlangsung.
Padahal, “golden period” atau “waktu emas” penanganan stroke ada dalam 4,5 jam pertama serangan. Semakin cepat penanganan medis, semakin baik. Semakin ditunda, justru semakin buruk dampaknya.
Sumber : https://www.biofarma.co.id/
Penulis : Joni Kasim
Editor : Firman Edi
Publish : Nora