Hari Dharma Wanita Nasional diperingati setiap tanggal 5 Agustus di Indonesia sebagai momentum untuk mengenang lahirnya organisasi Dharma Wanita pada tahun 1974. Organisasi ini dibentuk sebagai wadah bagi para istri Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk berperan aktif mendukung pembangunan nasional, baik melalui pemberdayaan keluarga maupun kegiatan sosial. Peringatan ini tidak hanya menjadi refleksi sejarah, tetapi juga ajang untuk memperkuat solidaritas perempuan dalam berkontribusi bagi bangsa.
Latar belakang lahirnya Dharma Wanita tidak bisa dilepaskan dari peran Ibu Negara saat itu, Tien Soeharto, bersama Ketua Dewan Pembina Korpri, Amir Machmud. Melalui gagasan mereka, Dharma Wanita diresmikan sebagai organisasi resmi yang menaungi istri-istri PNS. Tujuan utama organisasi ini adalah mendukung para suami dalam menjalankan tugas kenegaraan, sekaligus memberdayakan perempuan agar mampu berperan aktif dalam bidang sosial, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat.
Seiring perkembangan zaman, peran Dharma Wanita semakin meluas. Organisasi ini tidak hanya berfokus pada kegiatan internal keluarga aparatur negara, tetapi juga aktif dalam pemberdayaan masyarakat, pendidikan anak, serta peningkatan kualitas hidup perempuan. Melalui berbagai program pelatihan, bakti sosial, hingga penguatan nilai kebangsaan, Dharma Wanita menjadi salah satu motor penggerak dalam meningkatkan peran serta perempuan Indonesia di ruang publik.
Peringatan Hari Dharma Wanita Nasional setiap tahun menjadi momentum penting untuk meneguhkan kembali semangat kebersamaan, pengabdian, dan kemandirian perempuan Indonesia. Dengan nilai-nilai kebhinekaan dan persatuan, Dharma Wanita diharapkan terus beradaptasi dengan tantangan zaman, termasuk era digital dan globalisasi. Melalui semangat kolaborasi, organisasi ini tetap relevan sebagai mitra strategis pemerintah dalam membangun keluarga sejahtera dan bangsa yang lebih maju.