Hari Cerita Rakyat diperingati setiap tanggal 22 Agustus sebagai momen untuk melestarikan dan menghargai kekayaan budaya lisan suatu bangsa. Cerita rakyat merupakan warisan budaya yang mencakup legenda, mitos, dongeng, dan cerita lokal yang diwariskan secara turun-temurun. Cerita-cerita ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengandung nilai-nilai moral, kebijaksanaan, dan kearifan lokal yang menjadi identitas suatu masyarakat.
Peringatan Hari Cerita Rakyat bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, akan pentingnya menjaga tradisi bercerita. Dengan mengenalkan cerita rakyat sejak dini, anak-anak dapat mempelajari sejarah, budaya, dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Cerita rakyat juga membantu membangun imajinasi, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis melalui tokoh dan alur cerita yang menarik.
Berbagai kegiatan biasanya dilakukan untuk merayakan Hari Cerita Rakyat, mulai dari lomba mendongeng, pertunjukan teater rakyat, pameran buku cerita, hingga festival budaya. Sekolah, komunitas budaya, dan pemerintah daerah kerap mengadakan program edukasi yang mengajak masyarakat untuk lebih aktif membaca, menceritakan, dan menulis kembali cerita rakyat. Hal ini bertujuan agar cerita-cerita lokal tidak punah dan tetap relevan di era modern.
Hari Cerita Rakyat mengingatkan kita bahwa budaya lisan adalah bagian penting dari identitas bangsa. Dengan melestarikan cerita rakyat, masyarakat turut menjaga nilai sejarah, moral, dan kebudayaan yang membentuk karakter bangsa. Peringatan ini menjadi pengingat bahwa setiap cerita, sekecil apapun, memiliki peran penting dalam membentuk pemahaman kita tentang dunia, kehidupan, dan warisan budaya yang harus dijaga untuk generasi mendatang.