• Wed. Oct 1st, 2025

PID Polda Kepri

Pengelola Informasi & Dokumentasi Polri

Fungsi Guru BK di Sekolahan ?

Bysusi susi

Jun 13, 2025

Pid.kepri.polri.go.id – Fungsi Guru BK (Bimbingan dan Konseling) di Sekolah

Guru BK (Bimbingan dan Konseling) memegang peran penting dalam pembentukan karakter, pengembangan potensi siswa, dan pencegahan masalah di lingkungan sekolah. Tugas mereka bukan hanya menangani siswa yang “bermasalah,” tetapi juga membantu semua siswa berkembang secara optimal, baik secara akademik, sosial, emosional, maupun karier.

Fungsi Utama Guru BK di Sekolah

  1. Fungsi Pemahaman
  • Membantu siswa memahami dirinya sendiri, potensi, minat, bakat, serta tantangan yang dihadapi.
  • Memfasilitasi siswa mengenal karakter pribadinya, termasuk gaya belajar dan kepribadian.
  1. Fungsi Pencegahan
  • Mencegah munculnya masalah perilaku, kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, kekerasan, bullying, hingga pergaulan bebas.
  • Memberikan edukasi nilai moral, etika, dan norma sosial melalui konseling klasikal atau kelompok.
  1. Fungsi Pengembangan
  • Mendorong siswa agar mampu mengembangkan diri secara positif, baik dalam aspek mental, emosional, maupun sosial.
  • Mengadakan program life skills, pelatihan komunikasi, dan penguatan karakter.
  1. Fungsi Penanganan (Intervensi)
  • Menangani siswa yang mengalami masalah pribadi, sosial, keluarga, atau akademik.
  • Memberikan layanan konseling individu atau rujukan ke pihak yang lebih kompeten (psikolog, dokter, dsb.) jika perlu.
  1. Fungsi Pengembangan Karier
  • Membantu siswa mengenali minat dan potensi karier sejak dini.
  • Membimbing dalam perencanaan studi lanjut atau dunia kerja sesuai bakat dan kemampuan.

Metode Layanan Guru BK

  • Konseling individu dan kelompok
  • Penyuluhan atau sosialisasi kelas
  • Observasi dan asesmen siswa
  • Koordinasi dengan wali kelas, guru mata pelajaran, dan orang tua

Penutup:

“Guru BK adalah sahabat siswa, bukan hanya saat bermasalah, tetapi juga saat merencanakan masa depan.”

Peran Guru BK seharusnya tidak ditakuti, melainkan dimanfaatkan sebagai sumber bimbingan dan dukungan positif bagi siswa.