• Tue. Nov 5th, 2024

PID Polda Kepri

Pengelola Informasi & Dokumentasi Polri

ETIKA BAIK DAPAT MENINGKATKAN CITRA POLRI

Bysusi susi

May 20, 2022

Kepri.polri.go.id – Keberadaan Penegak Hukum di dalam lingkunga masyarakat sangatlah berarti selain berrtugas untuk memberikan rasa aman dan nyaman serta memberikan, memberikan pengayoman dan melindungi serta melayani masyarakat, personel kepolisian Negara republic Indonesia juga di haruskan memiliki etika yang baik. Hal itu sebagai tolak ukur kinerja polri dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat.

Tujuannya adalah memberikan kesan yang baik kepada masyarakat saat berinteraksi secara langsung dan bertugas dilapangan harus menunjukan etika yang baik. Selain itu dengan kepribadian yang santun dan etika yang baik Polri dapat memberikan bekal keyakinan bahwa internalisasi Etika kepolisian yang benar, baik dan kokoh, merupakan sarana untuk:

  1. Mewujudkan kepercayaan diri dan kebanggan sebagai seorang polisi, yang kemudian dapat menjadi kebanggan bagi masyarakat.
  2. Mencapai sukses penugasan
  3. Membina kebersamaan, kemitraan sebagai dasar membentuk partisipasi masyarakat
  4. Mewujudkan polisi yang professional, efektif, efesien dan modern, yang bersih dan berwibawa, dihargai dan dicintai masyarakat.

Etika kepolisian saat ini memang belum mentradisi seperti etika lainnya, walaupun usianya lebih tua. Hal itu disebabkan karena sejak awal etika kepolisian itu terus berkembang dan berubah-ubah, sehingga isi dan bentuk profesi kepolisian itu sendiri belum seragam, antara Negara yang satu dengan yang lain. Sehingga dalam aplikasi, para pemikir dan pimpinan kepolisian sering melupakan beberapa ciri atau karakter pelaku polisi atau sering disebut budaya polisi (Police Cultura) yang dominant pengaruhnya terhadap kegagalan tindakannya. Kecendrunga itu antara lain:

  1. Orientasi tindakan sering mengutamakan pencapaian hasil sehingga sering mengabaikan efisiensi.
  2. Polisi diajar untuk selalu bersikap curiga, sehingga harus bertanya dengan detail. Sedangkan sikap curiga ini mengandung makna waspada dengan dasar pengertian etika.
  3. Disatu pihak polisi dinilai tidak adil, tidak jujur, tidak professional, di pihak lain banyak petunjuk bahwa polisi harus mendukung dan menunjukkan solidaritas pada lingkungan.
  4. Pragmatisme yang banyak mendatangkan keberhasilan, sering membuai polisi dan lalu melalaikan akar pragmatisme itu sendiri.

Dengan mengasumsikan bahwa terdapat banyak dimensi prilaku masyarakat yang baik dan mendukung etika kepolisian dengan baik, maka dari banyak dimensi itu yang paling signifikan bagi pelaksanaan tugas polisi adalah berupa dimensi hokum, kepatuhan mereka kepada hokum dan sikap menolak gangguan keamanan atau pelanggaran hukum karena dengan sikap –sikap tersebut dapat mengembalika citra Polri menjadi lebih baik.

 

Penulis             : Joni Kasim

Editor              : Nora Listiawati

Publisher         : Fredy Ady Pratama