Pada 17 Maret 2025, Jakarta kembali dilanda banjir besar akibat hujan deras yang mengguyur sejak malam sebelumnya. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat bahwa 29 rukun tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan terendam air dengan ketinggian mencapai 2,5 meter. Wilayah terdampak paling parah berada di Kelurahan Cililitan dan Cawang, Jakarta Timur, yang berada di bantaran Sungai Ciliwung.
Penyebab utama banjir kali ini adalah curah hujan yang tinggi serta meluapnya Kali Ciliwung. Beberapa kelurahan yang terdampak di Jakarta Timur antara lain Kampung Melayu, Bidara Cina, Balekambang, dan Cipinang Melayu. Ketinggian air di wilayah-wilayah tersebut bervariasi, mulai dari 30 cm hingga 250 cm.
Selain faktor alam, kondisi infrastruktur drainase yang kurang memadai turut memperparah situasi. Sistem drainase yang tidak optimal menyebabkan air hujan sulit mengalir dengan cepat, sehingga genangan air bertahan lebih lama di permukiman warga.
Akibat banjir ini, sekitar 500 kepala keluarga atau 1.550 jiwa terdampak, dengan sekitar 500 unit rumah warga terendam. Banjir juga menyebabkan kemacetan lalu lintas yang parah di berbagai titik di Jakarta, mengganggu aktivitas harian masyarakat.