• Tue. Jun 24th, 2025

PID Polda Kepri

Pengelola Informasi & Dokumentasi Polri

Dampak Bullying bagi Korban Bully

ByNora listiawati

Nov 22, 2024

pid.kepri.polri.go.id- Bullying memiliki dampak yang sangat serius bagi korban, baik secara fisik, emosional, sosial, maupun psikologis. Dampak ini dapat berlangsung jangka pendek maupun jangka panjang, bahkan hingga dewasa. Berikut adalah beberapa dampak bullying bagi korban:

1. Dampak Psikologis

  • Stres dan Kecemasan: Korban bullying sering merasa cemas, tidak aman, dan khawatir akan menghadapi perlakuan serupa di masa mendatang.
  • Depresi: Perasaan rendah diri, putus asa, dan kesedihan yang berkepanjangan dapat berkembang menjadi depresi.
  • Gangguan Kepercayaan Diri: Korban sering merasa tidak berharga dan kehilangan kepercayaan pada kemampuannya sendiri.
  • Trauma Psikologis: Pengalaman bullying yang intens dapat memicu gangguan stres pasca-trauma (PTSD).

2. Dampak Fisik

  • Luka atau Cedera: Jika bullying melibatkan kekerasan fisik, korban dapat mengalami luka atau cedera.
  • Masalah Kesehatan: Stres akibat bullying dapat menyebabkan gangguan tidur, sakit kepala, gangguan pencernaan, atau penyakit lain yang dipicu oleh tekanan emosional.
  • Gangguan Makan: Beberapa korban mengembangkan gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia sebagai respons terhadap tekanan.

3. Dampak Sosial

  • Isolasi Sosial: Korban sering merasa kesepian, terasing, dan enggan berinteraksi dengan orang lain.
  • Kesulitan dalam Hubungan: Korban mungkin kesulitan menjalin hubungan sosial baru karena kehilangan kepercayaan pada orang lain.
  • Masalah di Sekolah atau Tempat Kerja: Korban dapat kehilangan motivasi belajar, prestasi menurun, atau bahkan berhenti sekolah akibat lingkungan yang tidak mendukung.

4. Dampak Jangka Panjang

  • Gangguan Mental di Masa Dewasa: Korban bullying berisiko lebih tinggi mengalami gangguan kecemasan, depresi kronis, atau bahkan keinginan bunuh diri di kemudian hari.
  • Masalah Kepribadian: Beberapa korban mungkin menjadi sangat pemalu, takut mengambil risiko, atau justru agresif sebagai bentuk perlindungan diri.
  • Sulit Berkembang secara Profesional: Kurangnya kepercayaan diri dan trauma sosial dapat memengaruhi kemampuan korban untuk sukses dalam karier.

Cara Membantu Korban Bullying

  1. Mendengarkan dan Mendukung: Berikan ruang bagi korban untuk berbicara tentang apa yang dialaminya tanpa menghakimi.
  2. Peningkatan Kesadaran: Dorong korban untuk melaporkan bullying kepada pihak berwenang, seperti guru, orang tua, atau HR di tempat kerja.
  3. Terapi atau Konseling: Bantuan dari psikolog atau konselor dapat membantu korban memproses emosinya dan memulihkan kepercayaan diri.
  4. Meningkatkan Keterampilan Sosial: Ajari korban cara membangun hubungan positif dan menghindari situasi berisiko.
  5. Edukasi Anti-Bullying: Kampanye dan program pencegahan di sekolah, tempat kerja, atau komunitas untuk menciptakan lingkungan yang aman.