kepri.polri.go.id Cara Menulis Daftar Pustaka dari Buku, Jurnal, Internet
Banyak orang yang masih kebingungan mengenai cara menulis daftar pustaka yang benar.
Apakah kamu salah satunya?
Ya, menulis daftar pustaka memang bukanlah sesuatu hal yang mudah bahkan kalau belum pernah mencobanya sama sekali.
Banyaknya aturan kadang malah membuat orang semakin bingung mengenai cara penulisannya.
Mana cara yang paling efektif?
Di sini, kalian akan belajar mengenai penulisan daftar pustaka secara lengkap.
Kamu juga akan mendapatkan rumus cepat untuk menulis daftar pustaka sampai mudah untuk dipahami.
Siapa yang Menderita Diabetes Baca Segera sebelum Dihapus
Penasaran?
Langsung saja, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Daftar Isi:
Pengertian Daftar Pustaka
Aturan Penulisan Daftar Pustaka
Cara Menulis Daftar Pustaka dari Buku
Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal
Cara Menulis Daftar Pustaka dari Internet
Pengertian Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan daftar rujukan yang mengaitkan judul, nama pengarang, tahun terbit, dan sebagainya yang ditempatkan di halaman terakhir suatu karya tulis.
Sebuah daftar pustaka diperlukan menjadi sumber rujukan untuk memastikan kebenaran data yang diambil. Dengan demikian, karya tulis yang kalian buat dapat dipercaya kebenarannya.
Selain itu, daftar pustaka juga digunakan sebagai ucapan terima kasih untuk penyangga data penelitian.
Terlihat, adanya daftar pustaka bukan sekadar untuk memenuhi kelengkapan penulisan saja.
Daftar pustaka tidak boleh ditulis secara asal/ngawur.
Terdapat beberapa aturan-aturan yang harus dipenuhi dalam penulisan daftar pustaka.
Apa saja aturan tersebut?
Aturan Penulisan Daftar Pustaka
Penulisan nama pengarang dimulai dari nama belakang/nama keluarga, kemudian diikuti tanda koma dan nama depan.
Penulisan untuk nama pengarang seperti orang Tionghoa/Jepang/Korea tidak perlu dibalik, karena nama keluarganya memang ada di depan.
Kalau kamu mengutip, nama pengarang yang ada pada kutipan tersebut wajib dimasukkan ke daftar pustaka secara lengkap.
Sebutan gelar tidak perlu dicantumkan.
Kalau terdapat lebih dari satu pengarang, maka hanya nama pengarang pertama saja yang dibalik. Sisanya tak perlu dibalik.
Daftar pustaka diurutkan berdasarkan abjad.
Kalau terdapat lebih dari satu sumber daftar pustaka yang nama pengarangnya sama, maka nama pengarang tetap ditulis sebanyak jumlah sumber.
Kalau sumber yang digunakan tidak ada nama pengarangnya, maka ditulis nama lembaga/instansi yang menerbitkan.
Batas tahun referensi pustaka yang digunakan maksimal yaitu 5 tahun terakhir.
Kalau mengambil sumber dari internet, untuk alasan kredibilitas, tidak diperbolehkan mengambil sumber dari blogspot, wordpress, atau wikipedia.
Penulisan nama judul wajib dibedakan dengan diberi efek tebal/miring/garis bawah atau diapit tanda petik dua (“).
Nah, itu tadi adalah aturan umum penulisan daftar pustaka yang baik dan benar.
Kemudian, bagaimana cara menulis daftar pustaka yang sumbernya bermacam-macam misalnya buku, jurnal, atau internet?
Apa yang membedakannya?
Selengkapnya, simak tata cara penulisan daftar pustaka di bawah ini hingga selesai ya!
Tata Cara Penulisan Daftar Pustaka
Cara Menulis Daftar Pustaka dari Buku
Untuk menulis sebuah daftar pustaka yang sumbernya berasal dari buku, kamu bisa memakai rumus NA. TA. JU. KO: PEN.
Apa itu?
Rumus tersebut adalah urutan penulisan daftar pustaka dari buku yang kalau dijabarkan sebagai berikut.
NA: Nama Pengarang
TA: Tahun Terbit
JU: Judul Buku
KO: Kota Penerbit
PEN: Nama Penerbit
Contoh Daftar Pustaka dari Buku
Satu Pengarang
Kurniawan, Tri. 2001. Konsep Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: Media Nusantara.
Sudayana, Adi Putra. 2002. Filsafat Komunikasi. Jakarta: Jendela Dunia.
Sesuai dengan aturan penulisan daftar pustaka yang sudah dijelaskan pada sebelumnya, contoh yang di atas, nama pengarangnya dibalik.
Sesuai dengan rumus yang di atas, tiap bagiannya dipisah dengan tanda titik (.). Untuk kota dan nama penerbit, dibagi dengan tanda titik dua (:).
Dua Pengarang
Triyatno, A.H., dan Agung Barizi. 2000. Belajar Ilmu Statistika. Bandung: PT. Gramedia.
Kalau sumbernya mempunyai 2 pengarang, maka semua nama tetap ditulis dan nama pengarang pertama harus dibalik.
Seperti contoh di atas, pengarang buku tersebut yaitu A.H. Triyatno dan Agung Barizi.
Lalu, penulisan pada daftar pustakanya menjadi Triyatno, A.H., dan Agung Barizi.
Tiga Pengarang atau Lebih
Hermanto, Rudi, Budi Sudjarwo, dan Rangga Saleh. 2003. Bisnis dan Investasi. Yogyakarta: Laksana Putra.
Sama dengan aturan di atas, kalau buku yang digunakan mempunyai 3 pengarang atau lebih, maka semua nama tetap ditulis dan nama pengarang pertama saja yang dibalik.
Pada contoh di atas, pengarangnya 3 orang yaitu:
Rudi Hermanto
Budi Sudjarwo
Rangga Saleh
Kemudian, di daftar pustaka nanti kamu harus menulisnya menjadi Hermanto, Rudi, Budi Sudjarwo, dan Rangga Saleh.
Pengarang Sama
Irfanto, D. 2001. Belajar Pemrograman Web. Jakarta: PT. Indo Media.
Irfanto, D. 2002. Algoritma Robotik. Jakarta: PT. Indo Media.
Kalau kamu menggunakan 2 sumber buku atau lebih yang kebetulan nama pengarangnya sama, maka kamu bisa menyusun menurut tahun terbit.
Contohnya, pada contoh di atas, buku yang digunakan adalah:
Algoritma Robotik yang ditulis oleh D. Irfanto dan terbit pada tahun 2002.
Belajar Pemrograman Web yang ditulis oleh D. Irfanto dan terbit pada tahun 2001.
Kemudian, ketika menulis daftar pustaka, kamu harus menulis terlebih dahulu buku yang terbitnya lebih awal, yang dalam kasus ini seperti Belajar Pemrograman Web.
Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal
Penulisan daftar pustaka yang sumbernya dari jurnal tidak jauh berbeda dari sumbernya buku.
Namun, di sini terdapat judul jurnal, volume, dan halaman.
Terdapat beberapa macam gaya penulisan daftar pustaka yang bersumber dari jurnal.
Salah satunya adalah yang menggunakan rumus NA. TA. JU. JUR, VO(NO), HA.
NA: Nama pengarang
TA: Tahun terbit
JU: Judul artikel
JUR: Nama Jurnal
VO: Volume Jurnal
NO: Nomor Jurnal
HA: Halaman
Contoh Daftar Pustaka dari Jurnal
Contohnya, kamu menggunakan sumber jurnal Daya Saing dengan rincian sebagai berikut:
Judul Artikel: Sikap Konsumen Tentang Produk Bundling Agribisnis
Nama Jurnal: Daya Saing
Nama Pengarang: Didi Junaedi, Anton Agus Setyawan, dan juga Soepatini
Tahun Terbit: 2016
Volume: 18
Nomor: 1
Halaman: 1 — 9
Kemudian, kamu dapat menulis daftar pustakanya seperti berikut ini:
Junaedi, Didi, Anton Agus Setyawan, dan Soepatini. 2016. Sikap Konsumen Terhadap Produk Bundling Agribisnis. Daya Saing, 18(1), 1 — 9.
Sesuai dengan aturan daftar pustaka, nama pengarang pertama dibalik dan pada informasi jurnal dipisah dengan tanda koma.
Cara Menulis Daftar Pustaka dari Internet
Kalau kamu mengutip atau mengambil sumber dari artikel yang ada di internet, maka kamu bisa menulis daftar pustaka dengan rumus NA. TA. JU. AL (WAKTU)
NA: Nama penulis
TA: Tahun terbit artikel
JU: Judul artikel
AL: Alamat/URL Website
WAKTU: Waktu mengakses artikel tersebut
Contoh Daftar Pustaka dari Internet
Contohnya, kamu mengambil sumber dari sebuah artikel di internet yang rinciannya sebagai berikut.
Alamat: www.manajemen.go.id/articles/keuangan.html
Judul Artikel: Manfaat Internet Tentang Bisnis dan Pemerintahan
Tahun Terbit: 2010
Nama Penulis: Agung Supratman
Waktu akses: 1 Januari 2019
Kemudian, sesuai dengan rumus seperti yang di atas(sumber kompasiana.com/azkam)
penulis : firman edi
editor : Nora Listiawati
publisher : Roy Dwi Oktaviandi