Sampah bukan lagi sekadar masalah kebersihan, tapi sudah menjadi krisis lingkungan yang nyata. Di banyak lingkungan, sampah menumpuk di selokan, pinggir jalan, bahkan halaman rumah. Lalu pertanyaannya, siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas pengelolaan sampah?
Bukan Hanya Tugas Petugas Kebersihan
Banyak orang masih berpikir bahwa urusan sampah adalah tugas petugas kebersihan atau pemerintah setempat. Padahal, sumber utama sampah adalah rumah tangga, warung, sekolah, dan aktivitas masyarakat sehari-hari. Jika setiap individu berpikir “itu bukan urusan saya,” maka masalah sampah tak akan pernah selesai.
Semua Punya Peran
- Pengelolaan sampah di lingkungan sekitar adalah tanggung jawab bersama. Ini beberapa pihak yang seharusnya terlibat:
- Warga: Memilah sampah, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan tidak membuang sampah sembarangan.
- RT/RW atau Karang Taruna: Menginisiasi program kebersihan, gotong royong, atau bank sampah.
- Sekolah & Komunitas: Edukasi sejak dini penting untuk membentuk kebiasaan baik.
- Pemerintah: Menyediakan sistem pengangkutan sampah yang tertata dan fasilitas daur ulang.
- Dari Hal Kecil Bisa Dimulai
- Pengelolaan sampah bukan hal rumit. Bisa dimulai dari langkah sederhana:
- Gunakan tempat sampah terpisah untuk organik dan anorganik.
- Kurangi penggunaan kantong plastik.
- Libatkan anak-anak dalam kegiatan bersih lingkungan.
- Dukung program bank sampah di sekitar rumah.
Penutup
Sampah di lingkungan kita adalah cerminan dari perilaku kita sendiri. Jika ingin lingkungan bersih dan sehat, kita semua harus ikut ambil bagian. Jangan tunggu orang lain bergerak—mulailah dari diri sendiri. Karena pengelolaan sampah bukan hanya tugas satu pihak, tapi tanggung jawab kita bersama
