1. Pendahuluan
Kota metropolitan menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah, khususnya sampah organik yang jumlahnya sangat signifikan. Sampah organik seperti sisa makanan, dedaunan, dan limbah dapur rumah tangga bisa mencapai 50-60% dari total timbulan sampah di kota besar. Pengelolaan yang tidak efektif berpotensi menimbulkan masalah lingkungan, sosial, dan kesehatan.
2. Tujuan Evaluasi
- Menilai efektivitas sistem pengumpulan dan pengolahan sampah organik.
- Mengidentifikasi hambatan dalam pengelolaan sampah organik.
- Memberikan rekomendasi kebijakan dan teknologi yang sesuai.
3. Metode Evaluasi
Evaluasi dapat dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif melalui:
- Observasi lapangan di tempat pengolahan (TPST, TPS3R, komposting rumah tangga)
- Wawancara dengan Dinas Lingkungan Hidup, petugas kebersihan, warga
- Studi data sekunder dari laporan pemerintah dan NGO
4. Hasil Evaluasi
a. Produksi Sampah Organik
- Rata-rata timbulan per orang: ± 0,4 – 0,6 kg/hari
- Komposisi: sisa makanan > 60%, daun kering ± 20%, limbah pasar ± 15%
b. Sistem Pengumpulan dan Pemilahan
- Mayoritas rumah tangga belum memilah sampah dari sumber.
- Infrastruktur pemilahan dan insentif masih terbatas.
- Petugas pengangkut cenderung mencampur kembali sampah yang sudah dipilah.