• Tue. Oct 8th, 2024

PID Polda Kepri

Pengelola Informasi & Dokumentasi Polri

PERTUMBUHAN INDUSTRI DI INDONESIA

ByNora listiawati

Jan 17, 2024

pid.kepri.polri.go.id – Pertumbuhan industri di Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan selama beberapa dekade terakhir. Berikut beberapa faktor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan industri di Indonesia:

  1. Kebijakan Pemerintah: Pemerintah Indonesia telah mengimplementasikan berbagai kebijakan untuk mendorong pertumbuhan industri, termasuk insentif pajak, fasilitas perizinan, dan bantuan infrastruktur. Selain itu, program pengembangan kawasan industri dan zona ekonomi khusus (ZEK) telah membantu menarik investasi asing dan domestik ke sektor industri.
  2. Sumber Daya Alam: Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, seperti minyak, gas alam, batu bara, dan tambang mineral lainnya. Eksploitasi sumber daya alam ini telah mendorong pertumbuhan sektor energi dan pertambangan, serta sektor industri terkait.
  3. Tenaga Kerja: Ketenagakerjaan yang besar dan relatif terjangkau di Indonesia telah menjadi daya tarik bagi industri-industri manufaktur. Tenaga kerja yang terampil dan biaya produksi yang kompetitif telah membantu menarik investasi manufaktur ke Indonesia.
  4. Pertumbuhan Urbanisasi: Pertumbuhan urbanisasi dan peningkatan jumlah penduduk perkotaan telah meningkatkan permintaan akan barang dan jasa, mendorong pertumbuhan sektor industri seperti konstruksi, infrastruktur, dan manufaktur barang konsumen.
  5. Globalisasi: Terhubungnya Indonesia dengan pasar global melalui perdagangan internasional dan investasi asing langsung telah membuka peluang bagi pertumbuhan industri ekspor dan industri yang terkait dengan rantai pasok global.
  6. Teknologi dan Inovasi: Perkembangan teknologi dan inovasi telah mendorong pertumbuhan industri di berbagai sektor, seperti teknologi informasi, elektronik, otomotif, dan manufaktur lainnya. Peningkatan akses terhadap teknologi dan investasi dalam riset dan pengembangan telah membantu industri Indonesia bersaing secara global.

Meskipun pertumbuhan industri di Indonesia menunjukkan progres yang positif, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti infrastruktur yang kurang berkembang, regulasi yang kompleks, dan kekurangan tenaga kerja terampil. Namun, dengan komitmen pemerintah dan investasi yang tepat, Indonesia memiliki potensi untuk terus berkembang sebagai kekuatan industri regional dan global.

Untuk menjaga kontribusi sektor manufaktur terhadap perekonomian nasional sekaligus terus kompetitif di kancah perekonomian global, Pemerintah melalui  Kemenperin mengupayakan langkah-langkah yang meliputi pelaksanaan kebijakan hilirisasi industri yang berada pada tiga sektor, yaitu industri berbasis agro, bahan tambang dan mineral, serta migas dan batu bara. “Hiliisasi juga mendorong penciptaan ribuan industri turunan yang meningkatkan nilai tambah,” jelas Menperin.Selanjutnya, upaya menjaga produktivitas sektor industri juga dilakukan melalui penambahan komoditas untuk neraca komoditas. Hal ini untuk menjamin pasokan bahan baku dan bahan penolong, serta mendukung nilai tambah dan hilirisasi di dalam negeri.

Selanjutnya, untuk menjaga kontribusi sektor manufaktur dan menjaganya tetap ekspansif, industri memerlukan kepastian pelaksanaan kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) berjalan dengan baik. Kebijakan tersebut telah terbukti meningkatkan efisiensi industri, terutama pada biaya operasional. Selanjutnya, Kemenperin mengintensifkan upaya peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN).

Survei BPS memperlihatkan bahwa industri manufaktur merupakan kontributor terbesar bagi PDB. Pembelian produk dalam negeri dapat mendorong penguatan PDB itu sendiri, sehingga program P3DN merupakan instrumen penting dari pertumbuhan ekonomi.

 

Sumber : https://indonesia.go.id/
Penulis  : Fallas Fictoven
Editor    : Firman Edi
Publisher : Josua Aritonang