pid.kepri.polri.go.id 1. Memakai Kacamata Pelindung Anti Radiasi
Pada kondisi saat ini, di era pandemi Covid 19 tentunya, meskipun beberapa aktivitas mulai digiatkan kembali, namun beberapa kegiatan masih digelar secara dalam jaringan (daring) atau online. Mau tidak mau, mata harus dipaksakan untuk menjalankan fungsinya berfokus menatap layar. Tak jarang sekali kegiatan-kegiatan daring dilaksanakan dengan durasi yang cukup menyita waktu. Lambat laun, mata akan terasa panas dan mudah lelah, karena pantulan cahaya dari layar langsung terkena mata. Guna menyiasatinya, kita bisa menggunakan kacamata pelindung anti radiasi.
Kacamata anti radiasi adalah alat pelindung indera penglihatan yang dirancang secara khusus untuk meminimalisir atau mencegah masuknya radiasi yang ditimbulkan dari layar komputer, telpon genggam bahkan juga sinar matahari. Kacamata seperti ini juga telah banyak dijual diberagam e-commerce. Perlu kehatian-kehatian dalam membelinya, karena bisa saja secara sekilas fisik dari kacamata anti radiasi serupa dengan kacamata pada umumnya. Pastikan pula bentuk kacamata yang digunakan pas dengan bentuk mata, agar nyaman saat digunakan berkegiatan.
2. Mengatur Pencahayaan Ruangan dan Perangkat
Layar perangkat teknologi yang digunakan sehari-hari juga perlu diatur tingkat kecerahannya. Buatlah pencahayaan yang dihasilkan tidak terlau silau, sehingga mata lebih nyaman untuk melihat kea rah perangkat. Cahaya yang terlalu terang, seringkali dirasakan sangat mengganggu penglihatan.
Apabila hal tersebut dilakukan secara terus menerus dalam jangka watu yang lama, maka akan mudah memicu timbulnya gangguan mata. Sehingga perlu adanya pengontrolan terhadap cahaya yang dihasilkan dari perangkat yang digunakan sehari-hari.
Selain itu, cahaya ruangan juga dapat mempengaruhi fungsi penglihatan. Sebagian orang lebih suka memilih berkegiatan didepan laptop atau televise untuk sekedar menonton film/video dengan kondi lampu mati. Secara suasana memang ternilai lebih pas dan mendukung, namun untuk penglihatan hal tersebut tidak begitu disarankan.
Alasannya karena ketika kondisi gelap kita menatap layar, maka mata akan lebih ekstra bekerja menjalankan fungsinya. Sehingga mudah sekali muncul keluhan seperti menjadi pusing, mata panas serta lelah. Maka dari itu, perlu pengaturan cahaya ruangan yang cukup bilamana memaksakan diri untuk bekerja dihadapan layar.
3. Menghindari Penggunaan Lensa Mata Lebih dari 19 Jam
Sebagian orang kini beralih memilih menggunakan lensa mata atau kontak lens daripada kacamata. Landasannya beragam, mulai dari bentuknya yang lebih simple dan modi, kontak lens juga memiliki fungsi lebih efisien daripada kacamata. Yang perlu menjadi perhatian yakni durasi penggunaan lensa mata.
Alangkah baiknya, penggunaan kontak lens diimbangi dengan perawatan dan pemasangan yang benar sesuai anjuran. Hindari penggunaan kontak lens secara lama, atau melebihi waktu dari 19 jam. Penggunaan dalam durasi lama dapat menimbulkan kerusakan pada mata, bahkan kerusakan yang permanen. Pemilihan kontaks lens dengan kualitas terbaik juga sangat dianjurkan untuk kenyamanan pemakaian.
4. Mengkonsumsi buah dan sayuran
Menghindari beberapa hal demi menjaga kesehatan mata memang dianjurkan, namun juga perlu diimbangi dengan pola nutrisi yang bergizi. Mengkonsumsi buah dan sayuran memiliki manfaat yang bagus untuk kesehatan mata. Buah dengan kandungan Vitamin A, Vitamin C seperti tomat dapat dikonsumsi untuk menjaga kesehatan mata.
Adapula buah Alpukat yang memiliki kandungan Lutein bermanfaat untuk mencegah degenerasi mata katarak dan macular. Buah lain yang memiliki kandungan Vitamin A didalamnya adalah pisang. Vitamin A itu sendiri dapat bermanfaat menjaga kesehatan mata.
Kalangan sayuran untuk kesehatan mata seperti brokoli dan wortel. Kandungan Zeaxanthin dan Lutein pada brokoli mampu melindungi mata dari sinar UV. Sedangkan wortel terkenal dengan buah yang kaya akan kandungan Beta Karoten, Vitamin B6 dan C, Kalsium, Kalium, Fosfor dan Serat. Kandung itu semua akan dirubah oleh tubuh menjadi Vitamin A.
5. Melakukan Peregangan Mata
Ketika kita telah lama berada dihadapan layar, maka perlu melakukan pengistirahatan sejenak. Mata yang dipaksa bekerja terus menerus juga akan mengalami penurunan kenyamanan. Alangkah baiknya, disetiap 2 atau 3 jam sekali perlu berhenti dan segera melakukan peregangan mata.
Contoh peregangan atau senam mata yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pemijatan pada wajah, memejamkan mata sejenak, menggerakan bola mata atau melirik. Setelah dirasa kembali nyaman, maka kita dapat melanjutkan pekerjaan kembali.
Penulis : Juliadi Warman
Editor : Nora listiawati
Publisher : Fallas Fictoven