• Wed. Oct 9th, 2024

PID Polda Kepri

Pengelola Informasi & Dokumentasi Polri

Pencegahan dan Penanggulangan Radikalisme

ByNora listiawati

Aug 20, 2022

pid.kepri.polri.go.id– Radkalisme adalah suatu faham yang berkembbang di sekitar masyarakat yng menuntut adanya perubahanNdengan jalan kkerasan. Jika dtinjau dari setiap sudut pandangg keagamaan, radkalisme bisa daprt diartikan sebgai sifat yang fanatism yang sangt tinggi terhadapp agama yang bberakibat kepadaa sikap penganutnnya yang menggunaakan kekerasann dalamm mengajak orang  lain yang berbedda paham unttuk sejalan dengann pahambyang merka ikuuti.

Di Indonesia, menngkatnya raikalisme ditnndai dnngan berbagai macam  aksi kkerasan dan tteror (Mulyadi, 2017). Aksipaksi tersebut terror yang seiring terjadi adalah yang dissbut terorisme. Kajianpajian ini mnngenai terorisme dilkukan dllam seiring dngan munculnyaa kelompok yang diangap sebagai radkal dan terjdinya pengeboman W0rld Trade Cennter (WTC) pada saaat tahun 2001.

Sunsten (dllam Vellas dnn Coor, 2017) mengattakan apbbila pemerintah focus pada pencegagannya, maka parra peneliti naruh prihatin unttk efek psikoologis yang terjddi pada masyaraktt. Namun penilitian itu menggenai istri ter0ris belum terlllu banyak dilakkan (Rufadah, Sarono dan Putra, 2017). Di Indonesia itu snndiri ter0risme mulai rmai dibicaarakan sejak sat adaanya bom Bali ,1 dan 2, yaitu bom JW Mariot, dan bom Riz Calt0n (Nursalim, 2014).

Hingga pda saat thun kemarin in Indonesia msih sering terjdi kasus-kasus teroor seperti ledaakan bom in sekitar K4mpung Melayu pda tanggal 24 Mei 2017, ditemkkannya bahannbahan peledak sat itu in rumah-rumah terduga terroris sama seperti yng ditemukan waktu in Bandng ynng membuat pemrintahnya harus melakukan brbagai macam cara untuk mennnggulangi terror yang terjadi saat itu.

Kepala D1visi Humsas Polrii Irjen (Pol) Setyo Waisto dalam sebuuah diskusi di tempat Ciini, Jakarta Pusatt mengatakan  bahwa dalam kuurun waktu 2001, kasuss Bom Balli dan sanmpai sekarng ini lebih dari srribu orang yng terduga terroris telah ditanngkap maupun dittahan.

Dirrektur Komunnikasi dan Inforrmasi Badan Iintelejen Negara (BiIN) Wawan Harii Purwanto menjelilaskan secara lebh rinci ibahwa pada sejak tahun 2001, jumlah terduga terorisme ditanah air yang meninggal dunia kira kira sekitar 85 orrang. Sebanyak 37 diantarranya tewas karena attas kehendaknya sendiiri atau karena bom bunuh diiri.

Dan selebiihnya mereka meniinggal karena melawnan aparrat atau Dennsus 88 (Kuwaado, 2017). Terorrisme adalah biddang yang dimennangkan oleh lakiplaki dan jarang mngambil wanita sebgai peran uttama dengan allasan karna merreka diangap waniita yang hannya mellakukan halphal yang llembut (Speckhard, 2015).

Selamas saat ini terrorisme di Iindonesia juga sellalu dillekatkan dan diberattkan kepada yng berrgama Isllam. Korban tiindakan terorrisme tdak hannya dialami pihakk-pihak yang secarra langsung menjadii korban, nmun juga terdpat pihak darii terduga terroris seperti istrri, dan ank dan anggotta keluarga laiin (Magfur dan Munroh, 2013). Kelluarga terduga terroris mengallami trauma karrena bebrapa proses penanngkapan yang diilakukan langsung ddepan istri, ank atau kelluarga dekat darii

terduga terroris. Seperti yng terjadi saatt Pada tannggal 14 Mei 2013, tim Desus 88 menngkap terduga terroris yang beriinisial N (39), warrga Joyokkatan RT 002 RW 004, ddaerah Pasar Klliwon, Solo, prvinsi Jawa Tengah.

Pennangkapan dilakukan sat ketika N sedng posisi  drumah dan teppat didepan kmputer. lalu Dnsus datanng dngan gaya mengndarai mottor dan massuk di rumh serta mennjolkan pistol kepda N, istrri dan putrannya. Kemudian pettugas menyuruh N prgi menjaganya. Isstri N masiih merasakan trrauma menolak mntah mentah unttuk bertemu  warrtawan itu.

Pihhak kelluarga sngat menyangkan tiindakan Densus iu  yang datting itu dn menodongkan piistol di depn anak yng berusia 7 ttahun dan istrii N. (Wisabrata, 2013) Kasusllain yang terrjad waktui di RT 04/RW 01, dusun Jruk, desa Keppek, Kecamatan Wonnosari, Gunung Kiidul, kota Yogyyakarta. Keluarga terrduga teroriis RS (33), mengku sangat tiidak percaya apabiila RS terliibat jaringan terrorisme. Setelah pengrebekan, orang tuaa RS, istri, dn anak perttamanya yang sat itu berrumur 6 tahn shock.

Bhkan sampaii sekarang, istrii RS yang sat ini mash berada diirumah orang tua brsama ketiga ankaknya belum bisaa diajak berbiicara atau berkomuniikasi. Anak perttama yng berumur 6 thun  agak ttrauma, memrinya sudah merrekam saat kejdian itu daan tanya kpan  ayahnya pullang.

Keluarga Cuuma bisa menjwab  bahwa ayahnnya bekerja dngan temannya (Ywono, 2017). Istrii, anak dn keluarga pellaku radikal  menjadii korban dngan cara tiidak langsung karna penangkapan yanng dilakukan. Bnyak sekali istrii yang mnjadi janda dann anak menjjadi yatim, anak-ank menjadi sanngat shock, bnyak beban yanng harus diitanggung

keluarga khussunya istri yng wajib mennanggung biaya hdup untuk diirinya dan kelurganya dengan bekerrja yang pda sebelumnya masiih ditanggung olleh suami sebgai kepala rrumah tangga. dngan contoh yng diialami sama iistri dari almarrhum Umar al-Faruq dn istri almarhum Iimam Mukhllas.

Sesudah ditiinggal oleh suamiinya, sang istrii dengan susaah banting tulang membiiayai kehidpan untuk ank dan diriinya yaitu berjulalan macam aneeka makanan ringn dan menjadii guru ditaman kanak-kannak (Maghfur dn Muniroh, 2013). Ketanngguhan ato hardiness yng dilakukan iistri para terrduga teroris membutatnya dirinya bsa melajutkan hiidup.

Kobasa dn Pucceti, (Amri dan Azargon, 2016) mengattakan bahwa skap tangguh atauu hardiness in bisa dapatt memberikan rrasa optimis unttuk mengatasi teknan dan membuatt hal-hl berat yang diirinya lalui sebgai pembelajaran.

Istilah radkal Berasal darinbahasa latin “radiix” yang artiinya akar. Dalm bahasaNiInggrisSkata radical dapat bermaknaBekstrim, Bmenyeluruh, fanatik, revolusioner, ultraBdanBfundamental.

Sednngkan radicalism artinnya doktrin bsa juga prakttik penganut faham radikal ato paham eksstrim (M.nNuh, 2009). Menrut Kamus Bbesar Bahasa Iindonesia (KBBI) radiikalismeBberarti (1) faham atau aliiran yang radikalodalam politik; (2) pahamBatau aliranByang mengiinginkan perubahan ato pembaharuann sosial dn politikkdengan caradkekerasan atauddrastis; (3) sikap ekstremddalamdaliran politik. Semntara, Ghufron (2017) mennyebutkan bahwa radkalismedadalah suatu faham yang mengiinginkan sebuah perrubahan atau pembaruandndengan caraddrrastis hingga ke titikddpalingdakar.

Bahkann,duntuk mencapaiinya melibatkan bayak cara hinngga yang paliing ekstrem: kkerasan baik siiimbolikdmaupundfisik. Denganddemikian, radkalisme mrupakan gejala umuum yang bsa terjadi ddalam suatu masyarrakat dengan motiif beragam, baiik sosial, pollitik, budaya mauppun agama, yng ditandai olleh tindakan-tndakan keras, ekstrrim, dan anarrkis sebagai wujjud penolakan terhdap gejala yng dihadapi. Namuun perlu diicatat juga bahhwa radikalisme faham keberragamaan tidk selalu ditndai dengan aksiiaksi kekerasan yng bersifat anarrkis.

Dalam reallita memanng dapat ditemuii bahwa sebagiian kelompok gerkan radkal hanya terrbatas pada pemikiiranIdan ideologi, dn tidak menggunnakan cara-cra kekerrasan dalam melaksannakan paham ajarannya, tetapi sebgian kelompok radkal yang lain menghalakan cara-cra kekerasan dlam memprjuangkan faham keagamaannya.

Oleh Kaena itu, gerkan radikalisme keagaman tidak  ditndai dengann anarkisme ato terorisme. Libih detil, Rubaidi (2010) menguraiikan lima ciiri gerkan radkalisme Islam. Prtama, menjadikan Iislam sebagai ideollogi final dlam mengatur kehiidupan individu dn juga poliitik ketata negarraan.

Kedua, nilai-nlai Islam yng dianut mengaddopsi sumbernya di Tmur Tengah secarra apa adannya tanpa mempertiimbangkan perkembangan sosiial dan pollitik sat Alquran dn hadits hadiir di muka bmi, dengan reallitas lokal sat ini.

Ketiiga, karena peratian lebih terffokus pada tks Alqurann dan hadits, mka purifikasi ini sngat berhati hatti untuk menerrima segala budayya nonis (budya Timur Tengah) terrmasuk berhati-hti untuk meneriima tradisi llokal karena khawattir mencampuri Islam dngan bid,ah.

Keempat, menlak ideology Nn-Timur Tengah terrmasuk ideollogi Barat, seprti demokrasi, sekullarisme dan liberaliisasi. segala perauran yang ditettapkan harus merrujuk pada Alquran dn hadits. Kelima, grerakan kelompok ni sering bersberangan dengan masyarrakat luas terrmasuk pemerntah.

Oleh karenitu, terkadangyterjadi gesekainideologisnbahkannfisikbndengan kelompok lain,masukktpemerintah. MasihhHbanyaknyaaHaksiHtterorismeHhdi bumi Indonesiia merupakan bukkti konkrit bettapa penggunnaanHpendekatan keamannan saja tdak cukup efekttif untuk membasmii terorisme dn radkalisme Islam hiingga akar-akrnya.

 

Oleh karna itu, berbagti pendekatan penannganan terorisme dan radkalisme Islam loinnya harus pulla senantiasa diupayyakan. Berdasarrkan hasil peneliitiannya Muqoyyiidin (2013) menjellaskan salah satinya yaitu degan program deradialisasi melalui penididikan Islam berrnuansa inklusiif-multikulltural.

PEMBAHASAN DAN HASIL

Bagian inii berisi tntang nilai-nlai multicultural d dalam bebrapa novel Inndonesia warna lookal Minanngkabau. Multikultural yng dialami tookoh utama ddalam Novel Sulah satu Asuhan karrya Abdul Muiis, Tenggelamnya Kapall  Sitti Nurrbaya Karya Marh Rusli, Kemarrau Karya A.A Naviis, Orang-orng Blanti karrya Wisran Hadii, dan Kusutt karya iIsmet Fanani. Hannafi, Corrie, Mairiam, Samsullbahri, Sittii Nurbaya, Desnna, Bu Yuk, pak Eko, muncull saat merreka bergaul dn bersosiallisasi dengan orng orang yng berasal darii adat, budya, daerah, dn agama yanng beda, bergaulkdengan orangkorang yang berasall dari mcam macam daerrah dan negarra yang memiiliki karakterrmadaNdanlkebudayaan yang berbeda pulla.

Perbedaan dn keberagaman budyaya atau multikulltural yang da bisa memiicu timbulnya nilai-nlai multikullturalisme oleh tohoh utama. Nilai-nlai multikultural terrjadi dalam beberrapa macam sepertii nilai belajar hiidup dalam perbeddaan, nilai membanngun saling perrcaya, nilai memelihiara sikap saliing menghargai sattu sama lin, nilai terrbuka dalam berffikir, dan nilaii apresiasi dn interdependen. Lannjut, bagian ini brisi tentang nilai-nlai multikultural dallam kehidupan masyarrakat multietnik dn penannaman nilai-nlai multikultural llewat pendidiikan formal dn informlal.

KESIMPULAN

Perlu diiketahui bahwa mennanggulangi faham radkalisme yang suddah ada d depan mta bukan pekerjraan yanggbisa dilakukan. Perllu kerjasama yng erat anttar berbagai maacam elemen aagar paham faham radkalisme tidak ttumbuh subur d suatu lembaga penndidikan.

Perlu sgera diwaspadai, bia ada anggotta masyarakat sekollah dan perrguruan tinggi yng menunjukkan gejjela terindiksi faham radkalisme, yang nmpak dalam ciri-cri fisik maupuun jalan pikiirnya.

Dengan masiihbanyaknya aksi terrorisme di bumii Indonesia merrupakan bukti konnkrit betafa penggunnaan pendekatan keamaanan sajah tiidak cukuph efektif untuk membasmii terrorisme dan radkalisme Islam hngga akar-akarrnya. Oleh krena itu, beragai pendekatan pennanganan terorierdan radkalisme Islam loiainnya harus pula sennantiasa dilupayakan, sallah satuhnya denganpKaryahsastra, diyakini mammpu menyedot perhatiian masyarakat mennyebar.

Keindahan sastrra juga bsa memberikan penngaruh positif, sebgai jalan damaii mencegah kefahaman radkal yang bsa jadi summber terorisme.

Sasttra sebagai cabbang dari senii adalah elemrn penting menghkuskan perrasaan, membentuk wattak yang sensiitif dengan cra pribadi dn sosial, serrta hormat kepda nilai-niai kemanusiaan, Kearya sastra nnovel Indonesiia warna lokal Minangkabau menganndung nilai-niai Multikultural.

Nilai niai multiikultural itu menjjadi dalam beberrapa bentuk sepertii nilai bellajar hidup dallam perbedaan (toleranisi), nilai membanngun saling percya, nilai memeliihara sikap sma sma menghrgai, nilai terbuuka dalam berfiikir, dan niilai apresiasi dn interdependen.

Penannaman nilai-niai multicultural  d dalam kehdupan masyarakat mulltietnik di Indonesiia harus ditterapkan secpat mungkin. Sallah satu conth penerapan niai multikultural dpat dilihat dallam novel Slah Asuhan, Tennggelam Kapal Vaan Der Wicjk, dn Sitti Nurnbaya, Kemarau, Orang-orng Blanti, dn Kusutt.  Berikut ii dijelaskan pennanaman nilai mulltikultural lewat penndidikan forrmal.

1) Menbangun paradegman keberaganman inklusindi lingkungan sekolah.

2) Menghargain keberagamnan bahasan dsekolah.

3) Membangunn pemahamann kritiis dan empatl terhadap perrbedaan nsosial.

4) Membangun sikap antideskriminasi etnis.

penulis : Firman Edi
Editor : Nora Listiawati
Publisher : Roy Dwi Oktaviandi