Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap 8 Maret merupakan pengakuan global atas kontribusi dan perjuangan perempuan dalam sejarah umat manusia. Diprakarsai oleh gerakan buruh perempuan awal abad ke-20, hari ini menjadi pengingat bahwa meski telah banyak kemajuan dicapai, ketimpangan dan diskriminasi berbasis gender masih menjadi kenyataan bagi banyak perempuan di seluruh dunia.
2. Wajah-Wajah Perempuan: Simbol Keberagaman Perjuangan
Perempuan bukan hanya satu wajah—melainkan berjuta wajah dengan latar belakang, harapan, dan tantangan yang berbeda-beda:
- Perempuan di Pedesaan: yang bekerja tanpa upah di ladang, di dapur, dan di keluarga, namun jarang mendapatkan pengakuan.
- Perempuan Pekerja: yang masih berjuang untuk upah yang setara, ruang kerja yang aman, dan kesempatan yang adil untuk berkembang.
- Perempuan Difabel dan Minoritas: yang menghadapi lapisan diskriminasi ganda.
Wajah-wajah ini menunjukkan bahwa perjuangan perempuan bukan hanya milik segelintir orang, melainkan lintas kelas, ras, budaya, dan usia.
3. Tantangan yang Masih Ada
Meskipun dunia telah menyuarakan kesetaraan gender selama bertahun-tahun, kenyataan di lapangan menunjukkan masih banyak tantangan:
- Kekerasan berbasis gender yang masih tinggi, baik di ranah publik maupun privat.
- Kesenjangan upah antara laki-laki dan perempuan di berbagai sektor.
- Minimnya representasi politik perempuan di lembaga pemerintahan dan pengambil keputusan.