Wilayah Indonesia yang membentang dari Sabang sampai Merauke tidak terbentuk dalam semalam. Prosesnya panjang, penuh negosiasi, perang, dan perubahan geopolitik yang kompleks.
Awalnya, Nusantara terdiri dari berbagai kerajaan dan kesultanan—seperti Majapahit, Sriwijaya, Demak, dan Ternate—yang masing-masing menguasai wilayah tertentu. Tidak ada satu kekuatan tunggal yang menguasai seluruh kepulauan.
Saat penjajahan dimulai, Belanda melalui VOC dan kemudian pemerintah Hindia Belanda, secara bertahap memperluas kekuasaan ke berbagai pulau melalui perjanjian, perang, dan kooptasi. Perbatasan wilayah Hindia Belanda inilah yang nantinya menjadi dasar wilayah Indonesia modern.
Setelah proklamasi 1945, Indonesia tidak langsung menguasai seluruh wilayah yang kini dikenal sebagai NKRI. Beberapa daerah seperti Papua Barat, Timor Timur, dan sebagian Kalimantan masih diperebutkan atau dikuasai asing.
- Papua Barat baru bergabung tahun 1969 lewat Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera).
- Timor Timur memisahkan diri pada 1999 dan merdeka di 2002.
Kesimpulan
Wilayah Indonesia hari ini adalah hasil dari sejarah panjang, bukan hanya perjuangan fisik tapi juga diplomasi dan politik internasional. Dari kerajaan maritim hingga negara kepulauan modern, peta Indonesia adalah cerminan dinamika sejarah yang terus berubah.