• Sun. Oct 6th, 2024

PID Polda Kepri

Pengelola Informasi & Dokumentasi Polri

Perilaku Bullying

ByNora listiawati

Nov 28, 2022

pid.kepri.polri.go.id- Bullying meupakan suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan dengan cara melukai secara fisik, verbal atau emosional / psikologis oleh seseorang atau kelompok yang merasa lebih kuat kepada korban yang secara fisik atau mental lemah berulang kali tanpa perlawanan untuk membuat korban menderita.

Istilah bullying sendiri berasal dari bahasa Inggris, yaitu “bull” yang berarti banteng. Secara etimologis kata “bully” berarti gertakan, seseorang yang mengganggu yang lemah. Penindasan dalam bahasa Indonesia disebut “menyakat” yang berarti mengusik, mengganggu, dan menghalangi orang lain

Perilaku bullying melibatkan kekuasaan dan kekuatan yang tidak seimbang, sehingga korban berada dalam keadaan tidak mampu membela diri secara efektif terhadap tindakan negatif yang mereka terima.

bullying memiliki pengaruh jangka panjang dan jangka pendek pada korban bullying. Efek jangka pendek yang disebabkan oleh perilaku bullying tertekan karena penindasan, penurunan minat dalam melakukan tugas sekolah yang diberikan oleh guru, dan menurunnya minat untuk berpartisipasi dalam kegiatan sekolah. Sementara konsekuensi jangka panjang dari penindasan ini seperti mengalami kesulitan dalam membangun hubungan baik dengan lawan jenis, selalu mengalami kecemasan akan mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari rekan-rekan mereka

Jenis dan Bentuk bullying

Menurut Coloroso, perilaku bullying dapat dikelompokkan menjadi empat bentuk, yaitu:

Bullying verbal

Penindasan dalam bentuk verbal adalah penindasan yang paling sering dan mudah. Bullying biasanya merupakan awal dari perilaku bullying lainnya dan dapat menjadi langkah pertama menuju kekerasan lebih lanjut. Contoh-contoh penindasan verbal meliputi: nama panggilan, mencela, memfitnah, kritik kejam, penghinaan, pernyataan pelecehan seksual, teror, mengintimidasi surat, tuduhan palsu, tuduhan yang kejam dan salah, gosip, dll.

Bullying fisik

Penindasan paling mudah terlihat dan mudah diidentifikasi, tetapi insiden bullying secara fisik tidak sebesar penindasan dalam bentuk lain. Remaja yang secara teratur melakukan bullying dalam bentuk fisik sering menjadi remaja yang paling bermasalah dan cenderung pindah ke tindakan kriminal lebih lanjut. Contoh-contoh intimidasi fisik adalah: memukul, menendang, menampar, mencekik, menggigit, menggaruk, meludah, merusak dan menghancurkan barang-barang milik anak yang tertindas, dan lainnya.

Bullying relasional

Bullying relasional dilakukan dengan memutuskan hubungan sosial seseorang dengan tujuan melemahkan harga diri korban secara sistematis melalui pengabaian, pengucilan, atau penghindaran. Penindasan dalam bentuk ini paling sulit dideteksi dari luar. Contoh-contoh bullying relasional adalah perilaku atau sikap tersembunyi seperti pandangan agresif, pandangan mata, mendesah, mencemooh, mencemooh tawa dan mengejek bahasa tubuh.

Bullying elektronik

Bullying elektronik adalah bentuk perilaku bullying oleh pelaku melalui sarana elektronik seperti komputer, telepon seluler, internet, situs web, ruang obrolan, email, SMS, dan sebagainya. Biasanya dimaksudkan untuk meneror korban menggunakan tulisan, animasi, gambar dan rekaman video atau film yang mengintimidasi, melukai atau menikung.

Penulis : Adrian Boby

Editor : Juliadi Warman

Publish : Firman Edi