pid.kepri.polri.go.id Kita maunisa sebagai makhluk sosial dituntut untuk memiliki rasa simpati dan empati dalam diri. Simpati dan empati merupakan suatu kondisi yang berkaitan erat dengan perasaan, pikiran, atau keadaan seseorang. Kenapa kita harus memiliki sikap simpatik dan empatik untuk lingkungan sosial? dikarenakan jika kita memiliki sikap simpati dan empati maka akan lebih peka terhadap lingkungan sosial. yang dimana kita sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan bantuan atau pertolongan orang lain. Walaupun keduanya berkaitan dengan perasaan, tapi simpati dan empati sebenarnya punya beberapa perbedaan Ada pula perbedaan simpati dan empati.
Menurut Sunarno Sastro Atmodjo dalam buku Komunikasi Antarbudaya, simpati adalah perasaan tertarik atau ikut merasakan apa yang dialami orang lain. Misalnya saat melihat korban bencana alam, akan timbul rasa kasihan dan sedih dalam diri seseorang karena rasa simpatinya.
Sementara itu, Mia Fatma Ekasari menjelaskan dalam buku Latihan Keterampilan Hidup bagi Remaja, empati adalah kemampuan mengenal, mengerti, dan merasakan apa yang sedang dialami orang lain, baik dengan ungkapan verbal maupun perilaku.
Contohnya saat melihat korban bencana alam, orang yang berempati tidak hanya sebatas merasa kasihan, ia akan turut ikut membantunya. Misalnya dengan memberi bantuan dana atau menyumbang pakaian yang masih layak dipakai
Terkadang kita juga sering lupa menerapkan sikap simpati dan empati di lingkungan sosial karena kita hanya mementingkan diri kita sendiri. Kebanyakan kita hanya merasa simpati saja tapi bukan dengan empati nya.
Simpati adalah proses merasa tertarik terhadap pihak lain, sehingga mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan, dan diderita orang lain. Dalam simpati perasaan memegang peranan penting. Simpati lebih banyak terlihat dalam hubungan persahabatan, bertetangga atau hubungan pekerjaan. Seseorang akan merasa simpati terhadap orang lain karena sikap, penampilan, wibawa, atau perbuatannya.
Empati adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang dialami orang lain pada saat tertentu, dari sudut pandang dan perspektif orang lain tersebut.
Empati mirip perasaan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja, melainkan diikuti perasaan organisme tubuh yang sangat dalam. Contoh bila sahabat kita orangtuanya meninggal, kita sama-sama merasakan kehilangan. Ada pula cara agar kita menciptakan simpati dan empati dalam berkomunikasi yaitu
-Menggunakan sudut pandang komunikan.
-Sikap penuh pengertian.
-Sabar untuk tidak memotong pembicaraan.
-Tidak berprasangka, atau tidak evaluative, kecuali jika sangat diperlukan.
-Sikap awas pada isyarat permintaan pilihan atau saran.
Ketika berempati, orang akan menganggap dirinya sedang berada dalam peristiwa tersebut, sehingga ia tahu betul apa yang sedang dirasakan orang lain. Perilaku simpati dan empati seperti:
Simpati
-Menghibur teman yang sedang sedih atau tertimpa musibah.
-Memberikan nasehat atau semangat kepada temen yang sedang berada di fase broken home atau broken heart.
-Mengucapkan duka cita dan belasungkawa pada teman yang sedang berduka.
Empati
-Turun langsung ke lapangan untuk ikut membantu korban bencana alam.
-Memberikan bantuan secara langsung kepada orang-orang yang membutuhkan.
-Ikut merasakan kekecewaan teman yang gagal dalam tes dan mencoba mengajaknya liburan untuk melepas stres.
Nah, jika kalian ingin lakukan sikap simpati dan empati ini. kalian bisa memulai nya dengan selalu bersikap simpati dan empati pada lingkungan sosial dengan cara melakukan hal hal yang paling utama dengan menjadi pendengar yang baik bagi orang disekitar kamu, mulai berlatih untuk bisa bersosialisasi terhadap lingkungan sosial atau lingkungan yang ada di sekitar kita, selalu menghargai orang lain, membangun hubungan sosial. Itulah tips-tips yang bisa kalian terapkan agar sikap simpati dan empati itu bisa terbangun pada diri kalian.
Dengan kalian bisa membangun sikap simpati dan empati ini kalian akan lebih peka lagi dalam lingkungan sosial maupun lingkungan sekitar kalian sehingga memiliki rasa peduli yang tinggi terhadap orang lain, melatih sikap tolong-menolong dengan lingkungan sosial. Namun kalian juga harus bisa bersikap simpati dan empati ini dengan melihat orang yang ingin kita tolong karena kebanyakan orang kalau sudah di tolong tidak memberikan feed back baik lagi terhadapt kita atau tidak tau caranya berterimaksih.(Sumber kompasiana.com/ditapratama)
penulis : Firman Edi
Editor : Nora Listiawati
Publisher : Roy Dwi Oktaviandi