• Tue. Apr 15th, 2025

PID Polda Kepri

Pengelola Informasi & Dokumentasi Polri

Pengaruh Pola Konsumsi Makanan Cepat Saji terhadap Kesehatan Kardiovaskular pada Remaja

ByNora listiawati

Sep 20, 2023

pid.kepri.polri.go.id Pola konsumsi makanan cepat saji dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan kardiovaskular pada remaja. Kesehatan kardiovaskular mencakup jantung dan pembuluh darah, dan risiko penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner dan stroke dapat dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. Berikut beberapa pengaruh pola konsumsi makanan cepat saji terhadap kesehatan kardiovaskular pada remaja:

  1. Peningkatan Risiko Obesitas: Makanan cepat saji seringkali tinggi kalori, lemak jenuh, gula, dan garam. Konsumsi berlebihan dari makanan ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan risiko obesitas, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.
  2. Penyumbatan Pembuluh Darah: Makanan cepat saji yang tinggi lemak trans dan lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah. Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan lemak di dalam pembuluh darah, yang disebut aterosklerosis, dan meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah yang dapat mengarah ke serangan jantung atau stroke.
  3. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi): Makanan cepat saji yang tinggi garam dapat meningkatkan tekanan darah. Remaja dengan tekanan darah tinggi berisiko mengalami komplikasi kardiovaskular di kemudian hari.
  4. Penurunan Kualitas Nutrisi: Makanan cepat saji seringkali rendah serat, vitamin, dan mineral yang penting untuk kesehatan kardiovaskular. Ketika remaja menggantikan makanan sehat dengan makanan cepat saji, mereka mungkin kekurangan nutrisi penting.
  5. Resistensi Insulin: Pola konsumsi makanan cepat saji yang tinggi gula sederhana dan karbohidrat olahraga dapat menyebabkan resistensi insulin. Hal ini dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.
  6. Rendahnya Aktivitas Fisik: Konsumsi makanan cepat saji sering terkait dengan gaya hidup yang kurang aktif. Kurangnya aktivitas fisik adalah faktor risiko penyakit kardiovaskular.
  7. Kebiasaan Merokok dan Minum Alkohol: Remaja yang mengonsumsi makanan cepat saji cenderung memiliki perilaku merokok dan minum alkohol lebih banyak. Keduanya adalah faktor risiko tambahan untuk penyakit kardiovaskular.
  8. Kebiasaan Makan Seumur Hidup: Kebiasaan makan yang terbentuk selama masa remaja cenderung berlanjut hingga dewasa. Jadi, pola konsumsi makanan pada usia remaja dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan kardiovaskular.

Untuk mengurangi pengaruh negatif dari pola konsumsi makanan cepat saji, pendidikan tentang pola makan sehat dan pemahaman mengenai risiko makanan cepat saji sangat penting. Orang tua, sekolah, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk memberikan alternatif makanan yang lebih sehat dan mengedukasi remaja tentang pentingnya makanan sehat dalam menjaga kesehatan kardiovaskular mereka. Selain itu, kampanye kesadaran tentang makanan sehat dan aktivitas fisik juga dapat membantu remaja membuat pilihan yang lebih baik dalam gaya hidup mereka.

penulis : Fredy Adi Pratama

Editor : Firman Edi

Publisher : Roy Dwi Oktaviandi