pid.kepri.polri.go.id- Deep Fake AI adalah salah satu jenis kecerdasan buatan yang dimanfaatkan untuk memanipulasi gambar, audio, dan video yang meyakinkan. Bahkan istilah “deep fake” merupakan istilah gabungan, yakni dari deep learning dan fake atau palsu.
Salah satu bahaya utama dari deep fake adalah kemampuan untuk menyampaikan informasi palsu yang tampak berasal dari sumber terpercaya. Misalnya, orangnya secara langsung sebab adanya kemampuan manipulasi video.
Metode kejahatan deep fake AI
Ada 3 metode pelaku kejahatan dalam menggunakan deep fake, yakni sebagai sumber video, deep fake audio, dan lip-sync.
- Sumber video
Deep fake dilakukan dengan memahami dan mengikuti ekspresi wajah dan bahasa seseorang. Sehingga terlihat seseorang yang asli dalam suatu video tapi menyatakan informasi yang berbeda dari informasi asli yang disampaikan.
- Deep fake audio
Manipulasi dilakukan dengan melakukan audio cloning dari suara seseorang dan menggunakannya untuk menyatakan informasi palsu yang ingin sebarkan
- Lips-sync
Melalui sinkronisasi pergerakan mulut dan memanipulasi dengan kata-kata yang tidak sesuai dengan aslinya
Tindak kejahatan deep fake semakin massif seiring dengan perkembangan pemutakhiran AI, seperti kehadiran AI Image Generator yang cukup viral belakangan ini.
Salah satu contohnya belum lama ini beredar video Presiden Joko Widodo yang sedang berpidato yang direkayasa menggunakan teknologi deep fake AI. Dalam video tersebut presiden terlihat fasih berbahasa mandarin.
Semoga bermanfaat…..
Sumber : @ccicpolri
Editor : Joni kasim
Publish : Nora
Penulis : Firman