pid.kepri.polri.go.id Kapolda Kepri Irjen. Pol. Asep Safrudin, S.I.K., M.H.,menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang telah terjalin dengan Nahdlatul Ulama (NU), yang berperan aktif dalam menjaga keamanan dan meredam potensi konflik di tengah masyarakat. Beliau menegaskan bahwa peran NU dalam menjaga kedamaian sosial sangatlah penting, terutama dalam menciptakan suasana yang aman dan harmonis bagi seluruh masyarakat. Kehadiran NU dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di tengah masyarakat turut membantu menciptakan rasa aman dan nyaman, yang menjadi salah satu kunci utama dalam menjaga hubungan sosial yang kondusif, Ucap Kapolda Kepri.
menekankan pentingnya kolaborasi yang lebih erat antara Polda Kepri dan NU guna mengatasi berbagai tantangan sosial yang ada. Dengan sinergi yang semakin solid, diharapkan Provinsi Kepulauan Riau tetap menjadi wilayah yang aman, damai, dan nyaman bagi seluruh masyarakat, khususnya dalam menghadapi momentum Idul Fitri yang akan datang, Ujar Kapolda Kepri.
Kemudian, Ketua Nahdatul Ulama (NU) Kepri KH. Usman Ahmad, mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Kepri atas sambutan dan apresiasi yang diberikan. Beliau mengungkapkan bahwa kerja sama antara NU Kepri dan Polda Kepri telah terjalin dengan sangat baik, dan NU siap terus berkontribusi dalam menjaga keamanan serta ketertiban di Provinsi Kepulauan Riau. Dengan komitmen yang kuat, NU akan berperan aktif dalam menjaga kedamaian di tengah masyarakat serta mendukung upaya Polda Kepri dalam menciptakan situasi yang kondusif, Ucap Ketua Nahdatul Ulama (NU) Kepri KH. Usman Ahmad.
“Selanjutnya Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kepri menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang telah terjalin antara MUI Kepri, Polda Kepri, dan NU dalam menjaga kerukunan serta keamanan di tengah masyarakat, dengan menekankan bahwa kolaborasi antara TNI, Polri, dan organisasi kemasyarakatan seperti NU dan MUI sangat penting untuk menciptakan stabilitas sosial dan keamanan yang kondusif. Namun, beliau juga mengangkat permasalahan yang dihadapi beberapa pesantren dan yayasan di Kepri, terutama terkait kesulitan dalam memperoleh lahan untuk kegiatan pendidikan, yang menjadi kendala bagi keberlangsungan pendidikan agama dalam membentuk generasi penerus dengan nilai-nilai keagamaan yang luhur.