Industri pasar modal di Kepri menunjukkan tren positif. Hingga Desember 2023, jumlah investor mencapai 185.796 orang, naik signifikan dari Desember 2022—mewakili pertumbuhan tahunan sekitar 18,63 % Rinciannya: 61.465 investor saham (+20,11 %), 112.963 reksadana (+17,13 %), dan 11.368 SBN (+26,25 %) Ke depan, jumlah investor ini diharapkan terus tumbuh seiring edukasi pasar modal dan digitalisasi investasi.
Peluang investasi menarik investor luar negeri, seperti India, terutama di sektor industri elektronik dan manufaktur.Wakil Gubernur Nyanyang Haris menyebut Kepri memiliki 30 pusat industri (mulai dari chip hingga device elektronika), didukung zona perdagangan bebas dan pelatihan SDM India pun menyatakan minatnya karena letak strategis Kepri dekat Singapura dan Selat Malaka
Investor di Kepri makin dinamis — baik lokal maupun asing. Kebijakan pro-investasi, keberadaan KEK/FTZ, dan letak strategis mendorong perkembangan yang pesat. Namun, tantangan masih ada, terutama terkait edukasi, regulasi, dan transparansi.
Langkah-langkah seperti percepatan birokrasi, kemitraan strategis, serta penguatan pasar modal dan edukasi investor bisa mengantarkan Kepri menjadi salah satu provinsi investasi unggulan di Indonesia.