• Sat. Apr 19th, 2025

PID Polda Kepri

Pengelola Informasi & Dokumentasi Polri

Identifikasi dalam Kepolisian

Bysusi susi

Oct 3, 2024

Pid.kepri.polri.go.id – Identifikasi dalam Kepolisian merujuk pada proses yang dilakukan oleh aparat kepolisian untuk mengumpulkan, menganalisis, dan memverifikasi informasi atau bukti yang digunakan untuk mengenali atau mengidentifikasi individu, objek, atau kejadian yang terkait dengan suatu kasus atau penyelidikan kriminal. Tugas identifikasi ini sangat penting dalam upaya penegakan hukum dan penyelidikan kriminal, karena dapat membantu dalam mengungkapkan siapa pelaku tindak kejahatan, korban, maupun saksi yang terlibat.

Berikut adalah beberapa aspek terkait tugas identifikasi dalam kepolisian:

  1. Identifikasi Tersangka
  • Pengenalan Wajah: Menggunakan foto atau rekaman video untuk mengenali atau memastikan identitas seorang tersangka.
  • Sidik Jari: Mencocokkan sidik jari yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) dengan database yang ada.
  • DNA: Mengambil sampel DNA dari tubuh tersangka atau barang bukti untuk mencocokkan dengan profil DNA tersangka.
  • Pengenalan Fisik: Mengumpulkan deskripsi fisik atau ciri-ciri khas tersangka yang digunakan oleh saksi atau korban.
  1. Identifikasi Korban
  • Identifikasi Jenazah: Dalam kasus pembunuhan atau kecelakaan, polisi dapat menggunakan metode identifikasi jenazah, seperti sidik jari, DNA, gigi, atau ciri-ciri fisik untuk memastikan identitas korban.
  • Pencocokan Ciri Fisik: Menyocokkan ciri-ciri fisik atau pakaian yang dikenakan korban dengan informasi yang ada.
  • Pencocokan dengan Data Keluarga: Menggunakan informasi keluarga atau dokumen identitas untuk memastikan identitas korban.
  1. Identifikasi Barang Bukti
  • Ciri-ciri Objek: Polisi mengidentifikasi barang bukti yang ditemukan di TKP (seperti senjata, kendaraan, atau barang lainnya) dengan mencocokkan nomor seri, tanda pengenal, atau bukti lain yang dapat mengidentifikasi pemilik atau asal-usulnya.
  • Penyelidikan Asal-usul Barang: Dalam kasus pencurian atau perampokan, polisi akan berusaha melacak barang bukti untuk mengetahui siapa pemiliknya atau bagaimana barang tersebut sampai ke tangan pelaku.
  1. Identifikasi Lokasi atau Kejadian
  • Rekonstruksi Kejadian: Polisi menggunakan bukti-bukti di TKP untuk merekonstruksi kejadian, mencari tahu urutan kejadian, dan memahami peran pelaku.
  • Penyelidikan Kamera Pengawas (CCTV): Menganalisis rekaman CCTV untuk mengidentifikasi pelaku atau saksi yang terlibat dalam suatu kejadian.
  1. Identifikasi dengan Teknologi Modern
  • Penggunaan Teknologi Pengenalan Wajah: Beberapa polisi menggunakan sistem pengenalan wajah yang dapat membandingkan gambar wajah tersangka dengan database foto atau video.
  • Analisis Data Digital: Dalam kasus kejahatan siber atau peretasan, polisi dapat mengidentifikasi pelaku dengan menganalisis perangkat elektronik, seperti komputer, ponsel, dan data digital lainnya.
  1. Identifikasi dalam Kasus Kejahatan Khusus
  • Penyelidikan Terorisme: Mengidentifikasi kelompok atau individu yang terlibat dalam aksi terorisme melalui data intelijen, komunikasi digital, atau jaringan teroris.
  • Perdagangan Narkoba: Mengidentifikasi pelaku, jaringan, atau lokasi yang terlibat dalam perdagangan narkoba menggunakan bukti-bukti dari penyelidikan.

Metode Identifikasi dalam Kepolisian

  • Sidik Jari: Merupakan metode identifikasi yang sudah lama digunakan dan sangat penting dalam pengungkapan tindak kriminal.
  • Pencocokan DNA: Digunakan untuk memastikan identitas seseorang dengan sangat akurat.
  • Pengumpulan Foto dan Video: Menggunakan foto atau rekaman video untuk mengenali seseorang dalam kasus kejahatan.
  • Penyelidikan Saksi Mata: Wawancara dengan saksi yang melihat langsung kejadian atau pelaku.

Identifikasi dalam kepolisian merupakan langkah awal yang sangat penting dalam proses penyelidikan dan penegakan hukum. Proses ini membantu untuk membuktikan keterlibatan seseorang dalam suatu kejahatan atau mengungkap identitas korban dalam suatu kasus.