Hari Penyu Sedunia diperingati setiap tanggal 23 Mei sebagai upaya global untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian penyu dan habitatnya. Penyu merupakan salah satu spesies purba yang telah hidup selama jutaan tahun di bumi, namun kini menghadapi ancaman besar akibat perusakan habitat, polusi laut, dan perburuan ilegal. Peringatan ini mengajak masyarakat untuk lebih peduli dan aktif dalam menjaga kelestarian penyu sebagai bagian penting dari ekosistem laut.
Peringatan Hari Penyu Sedunia pertama kali digagas oleh American Tortoise Rescue (ATR) pada tahun 2000. Sejak saat itu, berbagai kegiatan konservasi, edukasi, dan kampanye perlindungan penyu dilakukan di berbagai negara. Kegiatan seperti pelepasan tukik ke laut, pembersihan pantai dari sampah plastik, dan pelatihan bagi komunitas pesisir menjadi bagian penting dalam menjaga keberlangsungan hidup penyu.
Ancaman utama bagi penyu meliputi perubahan iklim yang memengaruhi suhu pasir tempat bertelur, perburuan untuk diambil cangkangnya atau dagingnya, serta rusaknya habitat akibat pembangunan pesisir. Upaya kolaboratif antara pemerintah, organisasi lingkungan, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Pengelolaan kawasan konservasi dan penegakan hukum terhadap perdagangan ilegal menjadi langkah kunci dalam perlindungan penyu.
Dengan memperingati Hari Penyu Sedunia, diharapkan semakin banyak orang yang sadar akan peran penting penyu dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Melalui edukasi dan aksi nyata, kita dapat melindungi penyu dari kepunahan dan memastikan bahwa generasi mendatang masih dapat menikmati keindahan dan manfaat dari keberadaan hewan purba ini. Menjaga penyu berarti menjaga kesehatan laut dan masa depan planet kita.