Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. Tanggal ini dipilih untuk menghormati kelahiran Henry Dunant pada tahun 1828, pendiri gerakan Palang Merah Internasional dan penerima Nobel Perdamaian pertama. Peringatan ini bertujuan untuk mengapresiasi dedikasi para relawan dan pekerja kemanusiaan yang bekerja tanpa pamrih di garis depan, memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan tanpa memandang ras, agama, atau latar belakang.
Tema peringatan tahun 2025 adalah “Menjaga Kemanusiaan Tetap Hidup”, yang mengajak masyarakat untuk merayakan kontribusi para relawan dan tenaga medis yang berkomitmen menjaga nilai-nilai kemanusiaan di tengah tantangan global. Di Indonesia, peran ini dijalankan oleh Palang Merah Indonesia (PMI), yang terlibat aktif dalam kegiatan donor darah, tanggap bencana, pelatihan pertolongan pertama, serta edukasi kebencanaan dan kesehatan.
Selain itu, pada tanggal yang sama, juga diperingati beberapa hari internasional lainnya, seperti Hari Kanker Ovarium Sedunia, yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini kanker ovarium, serta Hari Keledai Sedunia, yang menyoroti kesejahteraan hewan keledai yang sering kali terabaikan.
Peringatan Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional menjadi momen penting untuk merefleksikan nilai-nilai kemanusiaan dan mengajak setiap individu untuk berperan aktif dalam membantu sesama, terutama di masa-masa sulit. Melalui aksi nyata, kita dapat menjaga semangat kemanusiaan tetap hidup dan memberikan harapan bagi mereka yang membutuhkan.