Hari Jamu Nasional diperingati setiap tanggal 27 Mei sebagai bentuk penghargaan terhadap warisan budaya Indonesia dalam bidang pengobatan tradisional. Jamu merupakan ramuan herbal yang dibuat dari bahan-bahan alami seperti akar, daun, buah, dan rempah-rempah yang telah digunakan secara turun-temurun untuk menjaga kesehatan dan mengobati berbagai penyakit. Peringatan ini menjadi momen penting untuk melestarikan dan mengenalkan jamu kepada generasi muda serta dunia internasional.
Peringatan Hari Jamu Nasional pertama kali ditetapkan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 2008 sebagai upaya mendukung perkembangan industri jamu di tanah air. Pengakuan terhadap jamu semakin diperkuat saat UNESCO mengakui jamu sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia pada tahun 2023. Hal ini menegaskan bahwa jamu bukan hanya sekadar obat tradisional, tetapi juga bagian dari kekayaan budaya dan identitas bangsa yang harus dilestarikan.
Selain sebagai obat herbal, jamu juga memiliki peran penting dalam mendorong perekonomian lokal. Banyak pengusaha kecil dan petani rempah yang bergantung pada produksi bahan jamu. Dengan semakin meningkatnya minat masyarakat terhadap produk alami dan sehat, industri jamu berpotensi tumbuh lebih pesat dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat serta pembangunan berkelanjutan.
Melalui Hari Jamu Nasional, masyarakat diingatkan untuk kembali mencintai dan memanfaatkan kekayaan alam Indonesia dalam menjaga kesehatan. Kampanye dan edukasi mengenai manfaat jamu juga diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pengobatan tradisional yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan demikian, jamu dapat terus hidup dan berkembang sebagai warisan budaya yang membanggakan Indonesia di mata dunia.