Hari Berang-berang Sedunia, atau World Otter Day, diperingati setiap hari Rabu terakhir di bulan Mei. Pada tahun 2025, peringatan ini jatuh pada 28 Mei. Hari ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya berang-berang dalam menjaga keseimbangan ekosistem perairan dan untuk mendorong upaya konservasi terhadap spesies ini. Peringatan ini pertama kali digagas oleh International Otter Survival Fund (IOSF) pada tahun 2016, setelah sebelumnya dikenal sebagai Otterly Mad Week yang dimulai pada tahun 2009.
Berang-berang memainkan peran vital sebagai indikator kesehatan ekosistem perairan. Keberadaan mereka mencerminkan kualitas lingkungan sekitar, karena mereka membutuhkan habitat yang bersih dan kaya akan biodiversitas. Namun, berbagai ancaman seperti polusi, perusakan habitat, perburuan ilegal, dan perubahan iklim menyebabkan populasi berang-berang menurun di banyak wilayah. Sebagai contoh, berang-berang hidung berbulu (Lutra sumatrana) yang ditemukan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, terancam punah akibat hilangnya habitat alami mereka.
Pada Hari Berang-berang Sedunia, berbagai kegiatan diadakan di seluruh dunia untuk merayakan dan mendukung konservasi berang-berang. Kegiatan tersebut meliputi pameran edukasi, kampanye media sosial, penggalangan dana, dan observasi berang-berang di alam liar. Di Indonesia, organisasi seperti Berang-Berang Indonesia turut berpartisipasi dengan menyebarkan informasi tentang pentingnya pelestarian berang-berang dan habitatnya melalui platform digital dan acara komunitas.
Melalui peringatan ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga keberadaan berang-berang sebagai bagian dari ekosistem yang sehat. Dengan upaya kolektif dalam konservasi, diharapkan generasi mendatang dapat menikmati keindahan dan manfaat yang diberikan oleh berang-berang dan lingkungan perairan yang mereka huni.