• Sun. Oct 6th, 2024

PID Polda Kepri

Pengelola Informasi & Dokumentasi Polri

Dampak negatif Bahan Kimia Sebagai Pengawet Makanan

ByNora listiawati

Dec 4, 2023
set of cans with fish and seafood on wooden background, elevated view and rear view

pid.kepri.polri.go.id- Penggunaan bahan kimia sebagai pengawet makanan dapat memiliki beberapa dampak negatif, baik bagi kesehatan manusia maupun lingkungan. Berikut adalah beberapa dampak negatif yang dapat timbul:

  1. Residu Kimia pada Makanan: Penggunaan bahan kimia pengawet dapat meninggalkan residu pada makanan yang dikonsumsi. Jika residu ini melebihi batas yang aman, dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti alergi, gangguan pencernaan, atau efek samping lainnya.
  2. Reaksi Alergi dan Intoleransi: Beberapa bahan pengawet makanan, seperti sulfida dan benzoat, dapat menyebabkan reaksi alergi atau intoleransi pada sebagian orang. Ini dapat memicu gejala seperti ruam kulit, sesak napas, atau masalah pencernaan.
  3. Dampak Kesehatan Jangka Panjang: Penggunaan bahan pengawet tertentu, terutama jika dikonsumsi dalam jangka panjang atau dalam jumlah yang signifikan, dapat terkait dengan risiko kesehatan jangka panjang, seperti peningkatan risiko penyakit kanker atau gangguan hormonal.
  4. Resistensi Antibiotik: Beberapa bahan pengawet makanan, seperti nitrat dan nitrit, dapat berkontribusi pada resistensi antibiotik. Keterkaitan ini dapat meningkatkan risiko sulitnya mengobati infeksi bakteri pada manusia.
  5. Pencemaran Lingkungan: Beberapa bahan kimia yang digunakan sebagai pengawet makanan dapat mencemari lingkungan, terutama jika limbah industri tidak dikelola dengan baik. Pencemaran air dan tanah oleh zat kimia berpotensi merugikan ekosistem dan keseimbangan alam.
  6. Pengembangan Mikroorganisme Tahan: Penggunaan bahan pengawet tertentu dapat menyebabkan perkembangan mikroorganisme yang tahan terhadap pengawet itu sendiri. Hal ini dapat menjadi masalah dalam jangka panjang karena dapat mengurangi efektivitas pengawet tersebut.
  7. Dampak pada Nutrisi Makanan: Beberapa bahan pengawet dapat mempengaruhi nilai nutrisi makanan. Misalnya, beberapa pengawet dapat mengurangi kandungan nutrisi tertentu atau menyebabkan kerusakan pada vitamin dan mineral.

Penting untuk membaca label makanan dengan cermat dan memilih makanan yang kurang atau tidak mengandung bahan pengawet kimia jika memungkinkan. Penggunaan bahan pengawet yang lebih alami dan lebih aman serta kebijakan pengawasan pangan yang ketat dapat membantu mengurangi dampak negatif dari penggunaan bahan kimia sebagai pengawet makanan.

ada beberapa dampak pengawet makanan terhadap kesehatan yang perlu Anda waspadai, di antaranya:
1. Gangguan Jantung
Salah satu dampak pengawet makanan terhadap kesehatan bila dikonsumsi berlebihan adalah dapat meningkatkan risiko gangguan jantung. Bahan pengawet makanan, terutama yang mengandung garam, dapat menyebabkan pembuluh arteri mengeras dan menyempit hingga memicu tekanan darah tinggi (hipertensi). Bila dibiarkan, kondisi ini bisa mengganggu kerja jantung dan meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung.

  1. Masalah Pencernaan
    Penting bagi setiap individu untuk membatasi konsumsi pengawet makanan yang mengandung asam etanoat (asam cuka) karena dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan pencernaan. Pasalnya, kadar asam etanoat yang tinggi di dalam pengawet makanan dapat menyebabkan iritasi pada lambung dan meningkatkan risiko terjadinya asam lambung naik hingga GERD.
  2. Gangguan Perilaku pada Anak
    Dampak pengawet makanan terhadap kesehatan yang perlu diwaspadai berikutnya adalah turut memicu terjadinya gangguan perilaku. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kombinasi bahan pengawet jenis natrium benzoat (bentuk garam dari asam benzoat) dan pewarna makanan berisiko menyebabkan anak dengan attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD) menjadi lebih hiperaktif.
  3. Gangguan Ginjal
    Mengonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet secara berlebihan diketahui berisiko menyebabkan gangguan fungsi ginjal. Dampak pengawet makanan terhadap kesehatan satu ini dapat terjadi karena bahan pengawet, terutama yang mengandung garam tinggi, turut meningkatkan tekanan darah di dalam tubuh sehingga akan membebani organ ginjal.
  4. Meningkatkan Risiko Kanker
    Meningkatkan risiko penyakit kanker juga menjadi dampak pengawet makanan terhadap kesehatan bila asupannya tidak dibatasi. Walaupun jarang terjadi, senyawa benzena yang terbentuk dalam suasana asam dari kombinasi natrium benzoat dan vitamin C sebagai pengawet makanan juga diduga dapat memicu perkembangan sel kanker pada tubuh manusia.

 

Sumber   : www.siloamhospitals.com
Penulis    : Juliandi Warman
Editor      : Firman Edi
Publisher : Josua Aritonang