Pid.kepri.polri.go.id – Ya, sosialisasi tentang seks di sekolah perlu dan penting dilakukan—dengan pendekatan yang tepat sesuai usia dan norma budaya serta agama. Pendidikan seks bukan tentang mengajarkan seks bebas, tetapi tentang memberikan pemahaman yang benar dan bertanggung jawab mengenai tubuh, kesehatan reproduksi, serta nilai moral dan etika.
Mengapa Sosialisasi Seks Perlu di Sekolah?
- Mencegah Seks Bebas & Kehamilan Dini
Anak remaja yang tidak tahu, justru cenderung mencoba tanpa arahan yang benar. Pendidikan seks yang baik bisa mencegah risiko seperti hamil di luar nikah dan penyakit menular seksual (PMS).
- Melindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Anak yang mengerti batasan tubuhnya lebih mudah berkata “tidak” pada pelecehan atau pemaksaan seksual. Mereka juga tahu ke mana harus melapor jika terjadi sesuatu.
- Mengurangi Misinformasi dari Internet/Teman
Banyak anak belajar soal seks dari media sosial, video porno, atau teman sebaya—yang sering tidak akurat dan malah menyesatkan.
- Membangun Kesadaran Diri dan Tanggung Jawab
Anak-anak belajar menghargai tubuhnya, menghormati lawan jenis, dan bertanggung jawab atas pilihan mereka.
Bagaimana Pendidikan Seks yang Tepat di Sekolah?
Pendidikan seks bukan sekadar soal hubungan seksual, tapi mencakup:
Pengenalan organ reproduksi dan fungsinya
Pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan alat reproduksi
Perubahan tubuh saat pubertas
Batasan pergaulan yang sehat
Bahaya pelecehan, pornografi, HIV/AIDS, dan narkoba
Nilai moral, agama, dan etika tentang hubungan antar lawan jenis
Penting dilakukan oleh guru BK (Bimbingan Konseling), petugas kesehatan sekolah, atau narasumber profesional, serta dengan izin dan dukungan orang tua.
Catatan Penting:
- Harus sesuai usia (age-appropriate)
- Harus sesuai norma agama dan budaya lokal
- Melibatkan pendekatan psikologis dan etika
- Tidak vulgar, tidak permisif, tapi edukatif dan preventif
Kesimpulan:
“Pendidikan seks di sekolah bukan untuk mengajarkan bagaimana, tapi menjelaskan kenapa dan bagaimana bertanggung jawab.”
Daripada anak tahu dari sumber yang salah, lebih baik mereka belajar di tempat yang aman, terarah, dan terpercaya yakni sekolah.