Pid.kepri.polri.go.id – Sakau adalah istilah yang merujuk pada gejala penarikan diri atau withdrawal yang terjadi ketika seseorang berhenti atau mengurangi konsumsi zat yang telah digunakan secara berlebihan atau bergantung, seperti alkohol, narkoba, atau obat-obatan terlarang lainnya. Gejala sakau terjadi karena tubuh sudah terbiasa dengan adanya zat tersebut dalam sistem, sehingga ketika zat itu dihentikan atau dikurangi secara tiba-tiba, tubuh mengalami reaksi yang disebut sindrom penarikan.
Penyebab Sakau
Sakau biasanya terjadi pada seseorang yang sudah kecanduan atau bergantung pada suatu zat, baik itu obat-obatan, alkohol, maupun narkoba. Beberapa contoh zat yang bisa menyebabkan sakau antara lain:
- Alkohol
- Narkotika (seperti heroin, kokain, dan opiat)
- Obat penenang (seperti benzodiazepin)
- Obat stimulans (seperti amfetamin atau methamphetamine)
Ketika penggunaan zat tersebut dihentikan atau dikurangi secara drastis, tubuh yang sudah terbiasa dengan zat itu akan mengalami gejala fisik dan psikologis sebagai respon terhadap kekurangan zat yang ada dalam tubuh.
Gejala Sakau
Gejala sakau bisa sangat bervariasi, tergantung pada jenis zat yang dihentikan dan seberapa lama seseorang bergantung pada zat tersebut. Beberapa gejala umum yang bisa terjadi saat sakau meliputi:
- Gejala Fisik:
- Keringat berlebihan
- Gemetar (tremor)
- Nyeri otot
- Mual dan muntah
- Pusing atau sakit kepala
- Detak jantung meningkat
- Kram perut
- Kejang (terutama pada penarikan alkohol atau obat tertentu)
- Gejala Psikologis:
- Kecemasan
- Depresi
- Kebingungan atau halusinasi
- Gangguan tidur (insomnia)
- Mood swings atau perubahan suasana hati yang tiba-tiba
- Perasaan tidak bisa mengendalikan diri atau gelisah
Jenis Sakau Berdasarkan Zat yang Dihentikan
- Sakau Alkohol: Penarikan alkohol bisa sangat berbahaya, bahkan bisa menyebabkan delirium tremens (DT), yaitu kondisi serius yang meliputi kebingungan, kejang, dan halusinasi. Gejala ini bisa mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan baik.
- Sakau Narkoba (Opiat): Penarikan dari narkoba jenis opiat seperti heroin atau painkiller yang mengandung opiat (misalnya, morfin atau oksikodon) dapat menyebabkan gejala fisik seperti mual, muntah, keringat dingin, serta gejala psikologis seperti kecemasan atau depresi.
- Sakau Obat Penenang (Benzodiazepin): Obat-obatan seperti diazepam (Valium) atau alprazolam (Xanax) dapat menyebabkan gejala penarikan yang parah jika dihentikan secara mendadak. Gejala bisa meliputi kecemasan, kejang, atau bahkan kegelisahan yang berat.
Penanganan Sakau
Penanganan sakau harus dilakukan dengan hati-hati dan, dalam banyak kasus, di bawah pengawasan medis. Beberapa pendekatan untuk menangani sakau meliputi:
- Perawatan medis: Penggunaan obat-obatan tertentu untuk mengurangi gejala penarikan dan mencegah komplikasi.
- Detoksifikasi: Proses membersihkan tubuh dari zat yang disalahgunakan, yang sering dilakukan di rumah sakit atau pusat rehabilitasi untuk memastikan pasien mendapat perawatan yang aman.
- Rehabilitasi dan konseling: Untuk membantu individu mengatasi kecanduan dan mencegah kambuh setelah proses detoksifikasi.
Kesimpulan
Sakau adalah gejala yang terjadi ketika seseorang yang bergantung pada suatu zat, seperti alkohol atau narkoba, menghentikan penggunaannya secara tiba-tiba. Gejala sakau bisa berupa reaksi fisik dan psikologis yang sangat tidak nyaman dan bahkan berbahaya. Oleh karena itu, penting bagi orang yang mengalami kecanduan untuk mendapatkan dukungan medis dan psikologis yang tepat untuk mengatasi penarikan ini dengan aman dan efektif.