• Fri. Jun 20th, 2025

PID Polda Kepri

Pengelola Informasi & Dokumentasi Polri

Hari Cahaya Internasional (International Day of Light)

ByNora listiawati

May 16, 2025

Hari Cahaya Internasional (International Day of Light) yang diprakarsai oleh UNESCO. Peringatan ini ditetapkan untuk mengenang keberhasilan fisikawan Theodore Maiman yang pada 16 Mei 1960 berhasil menyalakan laser pertama di dunia. Cahaya, dalam konteks ini, bukan hanya fenomena fisika, tetapi juga simbol kemajuan teknologi, pengetahuan ilmiah, serta harapan dan pencahayaan bagi masa depan umat manusia.

Cahaya memiliki peran fundamental dalam kehidupan manusia. Mulai dari fotosintesis yang menyokong kehidupan, pencahayaan ruang publik, hingga teknologi komunikasi berbasis optik seperti serat optik internet. Di bidang kesehatan, teknologi berbasis cahaya digunakan untuk diagnosa dan terapi, seperti laser mata dan terapi fotodinamik. Dengan begitu, Hari Cahaya Internasional menjadi ajang untuk menyadarkan publik akan pentingnya inovasi berbasis cahaya demi mendukung keberlanjutan dan pembangunan global.

Setiap tahun, berbagai negara menyelenggarakan pameran sains, kuliah umum, lomba fotografi, serta eksperimen cahaya untuk pelajar dalam rangka merayakan hari ini. Kegiatan tersebut melibatkan akademisi, pelajar, peneliti, hingga masyarakat umum dalam memahami teknologi berbasis cahaya. Di Indonesia, Hari Cahaya Internasional mulai dikenal melalui kegiatan komunitas astronomi, fakultas teknik, dan gerakan literasi STEM di sekolah.

Melalui peringatan ini, masyarakat diharapkan lebih sadar bahwa cahaya bukan sekadar penerang, tetapi juga penggerak revolusi teknologi modern. Perayaan ini juga menyerukan pentingnya akses setara terhadap teknologi pencahayaan, khususnya bagi masyarakat di daerah tertinggal yang masih minim infrastruktur listrik. Cahaya adalah hak semua manusia baik secara ilmiah maupun simbolik sebagai penerang peradaban.