• Tue. May 20th, 2025

PID Polda Kepri

Pengelola Informasi & Dokumentasi Polri

Hubungan Status Imunisasi dan Umur terhadap Kejadian ISPA pada Balita

ByNora listiawati

Apr 14, 2025

Hubungan antara status imunisasi, umur, dan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada balita merupakan topik yang penting dalam kesehatan anak. Untuk memahami hubungan ini, kita dapat melihat beberapa aspek yang saling terkait, baik dari segi imunisasi maupun faktor umur balita. Berikut adalah penjelasan tentang bagaimana masing-masing faktor tersebut berperan:

1. Status Imunisasi dan Kejadian ISPA pada Balita

Imunisasi adalah salah satu cara pencegahan penyakit infeksi, termasuk ISPA, yang umumnya disebabkan oleh virus atau bakteri. Vaksinasi pada balita memberikan perlindungan terhadap berbagai patogen yang bisa menyebabkan penyakit pernapasan. Beberapa vaksin yang relevan dalam konteks ISPA antara lain:

  • Vaksin DTP (Difteri, Tetanus, dan Pertusis): Melindungi terhadap batuk rejan (pertusis) yang bisa menyebabkan gangguan pernapasan pada balita.
  • Vaksin Hib (Haemophilus influenzae tipe b): Mencegah infeksi saluran pernapasan bawah, seperti pneumonia.
  • Vaksin PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine): Melindungi terhadap pneumokokus, yang dapat menyebabkan pneumonia, meningitis, dan infeksi saluran pernapasan lainnya.
  • Vaksin Influenza: Mencegah infeksi virus influenza yang sering menyebabkan ISPA pada balita.

Ketika seorang balita memiliki status imunisasi yang lengkap dan tepat waktu, mereka cenderung lebih terlindungi dari berbagai jenis ISPA dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap. Status imunisasi yang buruk atau tidak lengkap berisiko meningkatkan kemungkinan terjadinya ISPA, karena balita yang tidak mendapatkan vaksinasi rentan terhadap infeksi saluran pernapasan yang lebih serius.