• Sat. Jul 5th, 2025

PID Polda Kepri

Pengelola Informasi & Dokumentasi Polri

Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Gangguan Visual pada Anak Usia Sekolah

ByNora listiawati

Mar 13, 2025

Perkembangan teknologi digital membawa banyak kemudahan dalam kehidupan, termasuk di dunia pendidikan. Anak-anak usia sekolah kini akrab dengan gadget seperti smartphone, tablet, dan laptop untuk belajar, bermain, hingga bersosialisasi. Namun, di balik manfaatnya, penggunaan gadget yang berlebihan dan tidak terkontrol mulai memunculkan dampak negatif terhadap kesehatan, khususnya pada aspek visual atau penglihatan anak.

Gangguan visual menjadi salah satu keluhan yang paling sering muncul akibat paparan layar digital yang berkepanjangan. Mata anak-anak, yang masih dalam tahap perkembangan, lebih rentan terhadap efek cahaya biru yang dipancarkan oleh layar gadget. Salah satu gangguan visual yang umum terjadi adalah sindrom penglihatan komputer atau digital eye strain, yang ditandai dengan mata lelah, kering, perih, pandangan kabur, dan sakit kepala. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini juga dapat meningkatkan risiko miopia (rabun jauh), terutama bila anak jarang melakukan aktivitas luar ruangan atau melihat objek jauh.

Faktor lain yang memperparah dampak penggunaan gadget adalah kurangnya edukasi mengenai posisi duduk yang benar, pencahayaan ruangan, dan waktu istirahat mata. Banyak anak menggunakan gadget dalam posisi berbaring, di ruangan gelap, atau terlalu dekat dengan wajah, yang semuanya bisa memperburuk kondisi mata. Selain itu, kebiasaan menatap layar tanpa henti selama berjam-jam tanpa jeda juga membuat otot mata bekerja terus menerus tanpa relaksasi.

Kondisi ini tentu menjadi perhatian bagi orang tua dan pendidik. Anak usia sekolah seharusnya memiliki waktu yang seimbang antara kegiatan digital dan aktivitas fisik. American Academy of Pediatrics merekomendasikan waktu penggunaan layar (screen time) tidak lebih dari 1–2 jam per hari untuk anak usia sekolah dasar, dan selalu dengan pengawasan orang dewasa. Selain itu, penting untuk menerapkan aturan 20-20-20, yaitu setiap 20 menit menatap layar, anak dianjurkan untuk melihat objek sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik untuk memberi kesempatan mata beristirahat.

Kesimpulannya, penggunaan gadget pada anak usia sekolah memang tidak bisa dihindari di era digital ini. Namun, penggunaan yang berlebihan tanpa kontrol dapat berdampak buruk terhadap kesehatan visual anak. Peran orang tua, guru, dan lingkungan sekitar sangat penting dalam mengatur kebiasaan digital anak agar tetap sehat, seimbang, dan produktif. Karena menjaga kesehatan mata sejak dini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan anak yang lebih cerah.