Lama adalah konsep yang sering kita kaitkan dengan waktu—sesuatu yang kita anggap berlalu begitu saja, tapi sejatinya memiliki banyak makna. Apa yang terasa lama dalam hidup kita sering kali bergantung pada pengalaman pribadi dan persepsi kita terhadap waktu itu sendiri. Waktu yang berlalu tak bisa diputar kembali, dan terkadang, saat kita menoleh ke belakang, kita menyadari bahwa banyak hal yang terjadi begitu lama, namun berharga.
Dalam kehidupan sehari-hari, “lama” bisa merujuk pada jarak waktu yang cukup panjang, seperti kenangan masa kecil atau hubungan yang telah berlangsung bertahun-tahun. Terkadang, kita merasa bahwa waktu berjalan begitu lambat saat kita menghadapi tantangan, tetapi saat menengok ke masa lalu, kita sering merasa bahwa waktu begitu cepat berlalu.
Lama juga sering dikaitkan dengan sesuatu yang kita anggap klasik atau tidak tergantikan. Misalnya, benda yang sudah lama dipakai sering kali memiliki nilai sentimental, atau tradisi yang telah ada sejak zaman dahulu tetap kita jaga karena memiliki makna yang mendalam. Begitu juga dengan hubungan atau kebiasaan yang telah berlangsung lama, sering kali memberi rasa aman dan kenyamanan.
Namun, meskipun lama itu sering dianggap sebagai sesuatu yang baik dan stabil, kita juga harus menyadari bahwa tidak semua yang lama tetap relevan. Beberapa hal dalam hidup kita perlu diperbarui, diperbaiki, atau bahkan dilepaskan agar kita bisa tumbuh dan berkembang.
Jadi, saat kita mengingat sesuatu yang lama, penting untuk mengenang makna dan pelajaran yang dibawa oleh waktu tersebut, sekaligus terbuka terhadap kemungkinan untuk memulai sesuatu yang baru. Karena dalam perjalanan hidup, lama hanya berarti “waktu yang telah berlalu,” dan kita selalu punya kesempatan untuk mengubah arah dan menulis cerita baru.