• Sun. Apr 20th, 2025

PID Polda Kepri

Pengelola Informasi & Dokumentasi Polri

Menangis

ByNora listiawati

Jan 9, 2025

Menangis adalah ekspresi yang lahir dari kedalaman perasaan—baik itu kesedihan, kelegaan, kegembiraan, atau bahkan ketakutan. Air mata yang mengalir adalah bahasa hati yang tak selalu bisa diungkapkan dengan kata-kata, sebuah cara tubuh untuk mengungkapkan apa yang terkadang terlalu berat untuk dipahami. Menangis sering kali dianggap sebagai kelemahan, padahal ia adalah bentuk pelepasan, sebuah cara alami bagi jiwa untuk melepaskan beban yang tak terungkapkan.

Ketika kita menangis, kita membiarkan diri kita merasa sepenuhnya, tanpa penahanan. Dalam tangisan, ada proses penyembuhan yang terjadi, seolah-olah setiap tetes air mata membawa beban yang lebih ringan, meskipun sesaat. Menangis memberi kita ruang untuk merasakan kehilangan, kekecewaan, atau bahkan kebahagiaan yang begitu mendalam hingga sulit untuk ditahan. Ia mengingatkan kita bahwa menjadi manusia adalah tentang merasakan segala emosi dengan penuh, tanpa takut menunjukkan sisi rapuh kita.

Namun, menangis juga mengajarkan kita tentang keberanian. Meskipun ada stigma yang seringkali menyertai tangisan, ia sebenarnya adalah tanda ketulusan dan kekuatan. Saat kita menangis, kita sedang memberi diri kita izin untuk merasakan apa yang ada, untuk berani menghadapi kenyataan dan menerima perasaan kita sepenuhnya. Dalam tangisan, ada kekuatan untuk menerima bahwa tidak semua hal dalam hidup bisa kita kontrol, tetapi kita memiliki kemampuan untuk bertahan dan sembuh.

Menangis, pada akhirnya, adalah bagian dari perjalanan emosional kita. Ia bukan hanya tentang kesedihan, tetapi juga tentang pembaruan, pertumbuhan, dan kedamaian yang datang setelahnya. Karena dalam setiap tangisan, ada kesempatan untuk bangkit lebih kuat, lebih bijaksana, dan lebih siap untuk melanjutkan perjalanan hidup.