• Wed. Oct 9th, 2024

PID Polda Kepri

Pengelola Informasi & Dokumentasi Polri

DAMPAK BAHAN KIMIA

ByNora listiawati

Jan 16, 2024

pid.kepri.polri.go.id – Bahan kimia memiliki dampak yang sangat bervariasi tergantung pada jenisnya, konsentrasi, cara penggunaan, dan paparan yang terjadi. Berikut beberapa dampak yang umum terkait dengan bahan kimia:

  1. Dampak Kesehatan: Bahan kimia berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan jika digunakan secara tidak benar atau terjadi paparan berlebihan. Ini bisa termasuk iritasi kulit, masalah pernapasan, kerusakan organ, keracunan, dan bahkan kanker dalam kasus paparan yang berkepanjangan.
  2. Dampak Lingkungan: Penggunaan bahan kimia secara berlebihan atau tidak benar dapat mencemari lingkungan. Limbah kimia yang tidak terkelola dengan baik dapat mencemari udara, air, dan tanah, merusak ekosistem alami dan memengaruhi keanekaragaman hayati.
  3. Dampak Sosial: Penggunaan bahan kimia dalam industri atau pertanian dapat memiliki dampak sosial yang signifikan. Misalnya, paparan buruh terhadap bahan kimia beracun dapat menyebabkan masalah kesehatan serius. Selain itu, limbah kimia yang tidak terkelola dengan baik dapat membahayakan masyarakat sekitar.
  4. Dampak Ekonomi: Bencana lingkungan yang disebabkan oleh bahan kimia, seperti tumpahan minyak atau kebocoran zat berbahaya, dapat memiliki dampak ekonomi yang besar. Ini bisa termasuk biaya untuk membersihkan lingkungan, mengganti kerusakan yang disebabkan, dan kehilangan pendapatan bagi masyarakat yang terdampak.
  5. Dampak Jangka Panjang: Beberapa bahan kimia bersifat persisten dan bioakumulatif, yang berarti mereka tetap ada dalam lingkungan untuk waktu yang lama dan dapat menumpuk dalam rantai makanan. Hal ini dapat memiliki dampak jangka panjang yang serius pada kesehatan manusia dan lingkungan.

Untuk mengurangi dampak negatif bahan kimia, penting untuk mengadopsi praktik pengelolaan yang aman dan bertanggung jawab, termasuk penggunaan bahan kimia yang tepat, penyimpanan yang aman, pemrosesan limbah yang benar, dan penggunaan alternatif yang lebih ramah lingkungan ketika memungkinkan. Selain itu, regulasi yang ketat dan pengawasan yang ketat juga penting untuk memastikan penggunaan bahan kimia yang aman dan berkelanjutan.

Bahan kimia yang berpotensi berbahaya bisa berada di setiap ruangan di rumah. Paparan terus menerus terhadap bahan kimia rumah tangga, termasuk melalui udara, air, makanan, atau sumber lain dapat mengakibatkan dampak kesehatan yang merugikan.Banyak penelitian telah mengidentifikasi bahwa zat kimia yang ada dalam produk pembersih, dapat menyebabkan efek kesehatan yang merugikan pada kulit dan saluran pernapasan. Berikut adalah daftar bahan kimia rumah tangga berbahaya dan dampaknya bagi kesehatan:

  1. Phthalates dan Bisphenol A
    Phthalates adalah bahan kimia yang terdapat pada berbagai produk sehari-hari yang mengandung wewangian. Produk tersebut antara lain penyegar udara, produk kebersihan pribadi seperti produk kosmetikPhthalate dengan jumlah molekul tinggi juga digunakan untuk membuat wadah, mainan vinyl, penutup lantai vinyl, botol plastik, kacamata, dan produk bangunan & pipa air.Phthalates dan Bisphenol A tergolong dalam senyawa pengganggu endokrin (EDC). Banyak penelitian mengungkapkan bahwa bahan kimia ini dapat berdampak negatif pada efek reproduksi dan perkembangan.Pada pria, paparan EDC dapat menyebabkan penurunan kesehatan reproduksi dan peningkatan risiko kanker prostat. Sementara pada wanita, paparan jangka panjang dapat menyebabkan perubahan pada tingkat hormonal yang berhubungan dengan peningkatan risiko endometriosis, gangguan kompetensi oosit, dan siklus menstruasi.
  2. Perchloroethylene atau PERC
    Perchloroethylene (PERC) atau tetrachloroethylene banyak terkandung dalam produk pembersih kering dan pelarut degreasing logam. Produk seperti aerosol, produk dry cleaning, printer, perekat, cairan pembersih karpet, penghilang cat, penghilang noda, dan cairan koreksi mesin tik mengandung bahan kimia ini.Studi mengungkapkan bahwa tetrachloroethylene dapat bersifat karsinogenik pada manusia. Tetrachloroethylene memiliki efek buruk pada hati dan ginjal mereka. Tetrachloroethylene dapat menghasilkan asap yang menyebabkan pusing, mual, kehilangan nafsu makan, dan disorientasi.
  3. Amonia
    Amonia adalah bahan kimia umum produk rumah tangga yang tersedia secara komersial. Sebagian besar terkandung dalam bahan pemoles untuk mengilaukan perlengkapan kamar mandi, wastafel, perhiasan, dan kaca jendela. Amonia juga terkandung dalam produk pembersih kaca, pembersih oven, dan pembersih baja tahan karat.Konsentrasinya yang tinggi dapat berbahaya bagi mata dan saluran pernapasan bagian atas. Ketika amonia memasuki tubuh, ia bereaksi dengan air untuk menghasilkan amonium hidroksida. Ini sangat korosif dan merusak sel-sel dalam tubuh saat bersentuhan.
  4. Butoxyethanol
    Bahan kimia ini banyak terkandung dalam produk pembersih termasuk pembersih permukaan, pembersih lantai, pembersih jendela, pembersih noda, penghilang karat dan penghilang tinta. Bahan ini termasuk dalam kategori eter glikol yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia.Jika terhirup dapat menyebabkan sakit tenggorokan dan juga dapat menyebabkan narkosis, edema paru, kerusakan hati, dan ginjal. Paparan etilena glikol monometil eter juga dapat mengganggu perkembangan anggota tubuh.
  5. Merkuri
    Merkuri merupakan elemen kimia yang juga terkandung dalam berbagai produk rumahan dan dapat membahayakan kesehatan. Bahkan, bayi yang keracunan merkuri dapat mengalami hambatan perkembangan otak. Gejala keracunan merkuri antara lain tremor, penglihatan kabur, mati rasa, hingga kesemutan pada kaki, tangan, dan sekitar mulut. Merkuri biasanya terkandung dalam produk perawatan kulit hingga antiseptik.

 

Sumber : https://www.halodoc.com/
Penulis  : Fallas Fictoven
Editor    : Firman Edi
Publisher : Josua Aritonang