• Mon. Oct 7th, 2024

PID Polda Kepri

Pengelola Informasi & Dokumentasi Polri

4 Bahaya Penggunaan Vape atau Rokok Elektronik, Apa Saja?

ByNora listiawati

Jan 6, 2024

pid.kepri.polri.go.id Berikut bahaya menggunakan vape atau rokok elektronik.
1. Merusak paru-paru penggunaan vape atau rokok elektrik dapat merusak paru-paru. Hal tersebut diungkapkan oleh dokter ahli jantung Stanton Glantz. Sebuah studi pada Annual Review of Public Health juga menemukan bahwa menggunakan vape dapat membuat tubuh terkena racun dan partikel ultrafine level tinggi. Racun tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit kanker paru-paru serta penyakit kardiovaskular lainnya. Terdapat dua zat kimia yang berada dalam vape cair, yakni propylene glycol dan vegetable glycerin, dua zat tersebut juga merupakan komponen untuk mesin uap. Baca juga: Berikut Bahaya Vape, dari Cedera Paru hingga Berujung Kematian

  1. Merusak jantung Masih dari sumber yang sama, penggunaan vape ternyata juga dapat merusak jantung, sama berbahayanya dengan rokok konvensional. Dua studi yang dilakukan tim Glantz juga menunjukkan bahwa pengguna vape yang masih menghisap rokok konvensional, lima kali lebih berisiko tinggi terkena penyakit jantung daripada orang yang tidak pernah merokok. Partikel ultrafine tadi yang memiliki besaran 1/100 ukuran rambut manusia, akan dapat masuk melewati celah-celah kecil ke dalam tubuh dan dapat masuk ke darah atau sel-sel dalam tubuh yang memiliki fungsi vital.
  2. Beberapa studi yang dilakukan kepada remaja yang menggunakan vape ditemukan bahan kimia yang ada pada vape memiliki efek iritan yang dapat memicu asma. Efek yang sama mungkin dapat dirasakan oleh pengguna vape pada orang dewasa. Namun karena mayoritas pengguna vape adalah mantan perokok, maka sulit untuk mendapatkan apakah risiko asma yang dialami dikarenakan oleh vape atau rokok konvensional.
  3. Memicu kanker dan merusak DNA Diberitakan Kompas.com (31/1/2018), menurut periset dari Universitas New York, uap vape ternyata dapat meningkatkan risiko kanker dan merusak DNA. Hal tersebut dibuktikan dengan pengujian laboratorium dengan menggunakan media tikus. Hasilnya didapati tikus yang terpapar uap vape mengalami tingkat kerusakan DNA yang lebih tinggi di jantung, paru-paru, dan kandung kemih.

 

Penulis : Juliadi Warman

Editor : Firman Edi

Publisher : Fallas Fictoven